Suara.com - Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 132 orang hingga kini masih bergulir penyelidikannya. Hampir dua pekan setelah peristiwa itu terjadi, belum ada pihak-pihak yang mengaku untuk bertanggungjawab.
Namun di balik peristiwa memilukan itu, muncul nama Suprapti Fauzi. Sosoknya sempat viral beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan terjadi. Ia mengaku sebagai penjual dawet di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Dalam pesan suaranya yang beredar luas di media sosial, Suprapti menyatakan bahwa penyebab utama tragedi Kanjuruhan bukanlah gas air mata yang ditembakkan petugas. Melainkan sekelompok Aremania yang mabuk dan rusuh, bahkan hingga memukuli polisi.
"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," ujar Suprapti dalam pesan suara tersebut.
Meski sempat viral, pengakuan “penjual dawet” tersebut diragukan banyak orang, sebab terdapat sejumlah kejanggalan.
Salah satunya adalah, setelah ditelusuri di sepanjang jalan, tidak ditemukan adanya penjual dawet di sekitar Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Lalu siapakah sosok Suprapti Fauzi yang viral itu?
Setelah membuat heboh dan sempat membuat Aremania meradang, sosok Suprapti Fauzi akhirnya terungkap. Ia diketahui pernah menjadi salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal itu diakui oleh Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo. Menurut dia, Suprapti pernah jadi anggota dan relawan salah satu caleg PSI pada 2019 lalu.
"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI," kata Yosea dalam keterangan tertulis pada Rabu (12/10/2022).
Yosea menegaskan, jika Suprapti ternyata masih menjadi anggota partai, maka ia tidak segan-segan untuk memecatnya.
Yosea juga sempat mengklarifikasi mengenai pesan suara yang beredar di media sosial usai tragedi Kanjuruhan. Menurut dia, Suprapti mengakui kalau suara perempuan yang ada dalam pesan suara tersebut adalah suara dirinya.
Menurut Yosea, Suprapti telah mengaku salah dan menyatakan tidak ada maksud untuk menjadi viral atau menyebarkan berita hoaks.
Suprapti minta maaf pada keluarga korban
Setelah kedoknya terbongkar, Suprapti akhirnya mendatangi keluarga Masnawi yang ia sebut dalam pesan suaranya.
Tag
Berita Terkait
-
Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Suporter Magetan Deklarasi Damai
-
Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diperiksa 12 Jam dengan 97 Pertanyaan, Belum Ditahan dan Bisa Dipanggil Kapan Saja
-
Shin Tae-yong Bela Iwan Bule, Oki Rengga Kasih Pesan Menohok: Lebih Baik Diam!
-
Bela Ketum PSSI, Shin Tae-yong Ancam akan Mundur dari Kursi Pelatih Timnas
-
Kedoknya Terbongkar, Kondisi Suprapti 'Penjual Dawet' Kanjuruhan Diungkap Polisi: Ketakutan Dicari-cari Banyak Orang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri