Suara.com - Menjadi Gubernur DKI Jakarta rupanya tak membuat Anies Baswedan moncer dapat suara dari warganya.
Pasalnya dalam hasil survei Political Statistics (Polstat) Anies Baswedan nyatanya tak menjadi pilihan utama bagi warga Jakarta untuk menjadi calon presiden (capres) 2024.
Bukannya Anies, tingkat elektablitas tertinggi di DKI Jakarta malah dipegang oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Pada survei Polstat, Prabowo mengantongi suara 24,6 persen sementara Anies 18,9 persen. Angka itu disusul oleh posisi ketiga Ganjar Prabowo dengan 16,1 persen dan posisi keempat Gubernur Jawa Barat dengan 10,1 persen.
Pada posisi kelima dan seterusnya secara berurutan ditempati oleh Agus Harimurti Yudhoyono (SBY), Sandiaga Uno, dan Erick Tohir.
"Mengenai elektabilitas capres, Prabowo Subianto bukan hanya kokoh tak tergoyahkan di tingkat nasional, di tingkat DKI Jakarta pun elektabilitasnya terus bertahan di posisi teratas," ujar peneliti Polstat, Apna Permana seperti yang dikutip dari Warta Ekonomi -- jaringan Suara.com.
Meski kalah dengan Prabowo dalam elektabilitas capres di Jakarta, Anies nyatanya masih diinginkan menjadi gubernur untuk Ibu Kota.
Menurut Apna, Anies masih menguasi peringkat pertama sebagai sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta dengan angka yang menembus 40,5 persen.
"Data tersebut menegaskan, bagian terbesar warga Jakarta menginginkan Anies melanjutkan tugas sebagai Gubernur DKI satu periode lagi dan tidak berhenti di tengah jalan ketika masih banyak masalah yang belum terselesaikan," ungkap Apna.
Baca Juga: Rumah Wanda Hamidah Digusur Pemerintah: Salahkan Anies Baswedan, Minta Tolong Jokowi dan Ma'ruf Amin
Tingkat keterpilihan Anies sebagai calon gubernur mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama yang hanya mengantongi 19,1 persen di peringkat kedua.
Kemudian Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (10,5 persen) di posisi ketiga, posisi keempat ditempati AHY (7,6 persen), dan anggota DPR Ahmad Sahroni 5,7 persen di posisi kelima.
Survei Polstat sendiri dilakukan pada 1-10 Oktober di mana melibatkan 830 warga DKI di enam wilayah.
Berita Terkait
-
Dikabarkan Lirik Khofifah Jadi Cawapres, Nasdem Jatim Bilang Terserah Anies Baswedan Pilih Wakilnya
-
Aksi Adi Syahreza Sindir Rizky Billar dengan Sebuah Lagu, Warganet : Kocak Bisa Pas Gitu Ya!
-
Pengakuan Sales Supercars Ini Pernah Digodain Rizky Billar Diduga Pemicu Permasalahan Rumah Tangga
-
PDIP Sentil Anies Resmikan Program yang Belum Rampung di Akhir Masa Jabatan: Khawatir Diklaim Orang Lain
-
Video Rizky Billar Pakai Baju Oranye Ramai di IG, Warganet: Karma is Real Woy
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul