Suara.com - Mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa, terseret dalam kasus peredaran narkoba.
Teddy Minahasa bersama empat anggota Polri lain yang terlibat dalam kasus peredaran narkoba tersebut terancam hukuman mati atau 20 tahun kurungan penjara.
Menanggapi perihal penangkapan Teddy Minahasa, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, menilai bahwa sebelumnya Teddy tidak pernah berpikiran jika perbuatannya akan terbongkar. Alasannya karena Teddy melakukan hal tersebut secara tertutup ataupun diam-diam.
Hal ini dikatakan oleh Benny saat menjadi narasumber dalam acara Kompas Malam yang tayang di kanal YouTube KOMPAS TV pada Sabtu (15/10/22).
"Tetapi sekali lagi ini dilakukan secara tertutup dan saya yakin yang bersangkutan pun tidak terpikir bahwa akan terbongkar," kata Benny seperti dikutip Suara.com pada Minggu (16/10/22).
Sebelumnya, Benny juga menerangkan soal proses audit perwira tinggi di Polri. Ia menerangkan bahwa setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri akan dicatat oleh Propam.
Sehingga jika perwira tersebut mendapatkan promosi jabatan, catatan-catatan tersebut akan dimunculkan sebagai pertimbangan.
"Ketika ada catatan pelanggaran displin, etik dan sebagainya itu terekam di sana. Sehingga nanti ada promosi jabatan dan sebagainya, catatan itu akan muncul," terang Benny.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebelum Teddy diangkat menjadi Kapolda Jawa Timur, pihak kepolisian tidak mengendus soal pelanggaran yang dilakukan oleh Teddy.
Jika sebelum promosi jabatan, pihak kepolisian sudah mengetahui soal kasus ini, dapat dipastikan bahwa Teddy tidak akan dipromosikan sebagai Kapolda Jawa Timur baru-baru ini.
"Tidak ada kemudian kecurigaan. Tidak pernah ada yang mengecek. Tidak pernah ada sama sekali tanda-tanda bahwa ini menjadi hal yang penting sebelum direkomendasikan. Jadi kalau hal itu sudah terdeteksi, saya yakin tidak akan lanjut. Tidak akan kemudian dipromosikan ke Polda Jawa Timur," lanjutnya.
Dalam dialognya, Benny juga menerangkan bahwa kasus ini kemungkinan akan terus merembet ke oknum-oknum lain yang pastinya terlibat dengan kasus ini.
"Yang perlu dicatat di sini adalah ketika oknum anggota pada bermain-main dengan jaringan narkoba. Ketika satu tertangkap itu akan merembet terus sampai dengan yang bersangkutan nanti akan terbukti terlibat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengenal Irjen Teddy Minahasa, Gantikan Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolda Banten Hingga Tersandung Kasus Narkoba
-
Tersandung Kasus Narkoba, Gelar Adat Minang Irjen Teddy Minahasa Bakal Dicabut?
-
Mantan Kabareskrim Sindir Teddy Minahasa yang Tersangkut Kasus Narkoba: Jabatan Moncer, Prestasi Tak Ada!
-
Ini Jawaban Idham Mase Ketika Ditanya Tentang Masa Lalu Sang Istri Catherine Wilson Sebagai Pemakai Narkoba
-
Polda Metro Pecat 5 Personel
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam
-
Dukung Keterbukaan Informasi, FPIR: Kapolri Konsisten Lakukan Pembenahan dan Penguatan Demokrasi