Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan penyelidikannya dalam Tragedi Kanjuruhan untuk menemukan pihak yang paling bertanggungjawab dalam peristiwa yang menewaskan 133 korban jiwa itu.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengatakan pada hasil laporan kesimpulan dan rekomendasinya akan dimuat pihak yang paling bertanggungjawab. Guna mengejar pihak yang bertanggungjawab, Komnas HAM melakuakn penyelidikan dengan merujuk pada statuta FIFA dan PSSI.
"Nah kalau kita ngomong tata kelola sepakbola Indonesia kita bicara soal FIFA juga. Karena PSSI anggota FIFA. Kita juga bicara soal PSSI. Bicara soal aparat keamanan. Di mana titik temunya? Antara peraturan keamanan di Indonesia dengan statuta FIFA. Nah itu yang kemudian kita akan kejar disitu, soal tanggungjawab," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Bagi Komnas HAM untuk menentukan pihak yang paling bertanggungjawab dalam tragedi ini, sangat penting demi rasa keadilan para korban, khususnya 132 nyawa hilang.
"Menuntut keadilan bagi 132 korban meninggal. Dan ratusan orang yang luka-laku. Belum kita ngomong soal penonton yang trauma. Terus kemudian keluarga Korban yang trauma dan lain sebagainya. itu yang saya kira difokuskan oleh Komnas HAM," kata Beka.
Di samping itu, dengan menemukan pihak yang bertanggung jawab juga penting guna sepakbola Tanah Air kedepannya.
"Sehingga lebih jelas nantinya perbaikan sepakbola Indonesia itu mulai dari mana," ujar Beka.
Periksa Sejumlah Orang
Sejuah ini sejumlah pihak telah diperiksa Komnas HAM, di antaranya PSSI, yang dihadiri langsung ketua umumnya Iwan Bule, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Anggota Komite Eksekutif atau Exco, Sonhadji. Kepada mereka didalami statuta PSSI dan FIFA.
Baca Juga: Gianni Infantino: Reformasi Sepak Bola Indonesia Jadi Prioritas Utama FIFA
Kemudian Indosiar selaku stasiun televisi yang menyiarkan pertandingan Liga 1. Mereka yang diperiksa adalah Direktur Programing Indosiar Harsiwi Achmad dan Imam Sujarwo Direktur PT Surya Citra Media. Kepada Indonesiar didalami terkait kontrak kerja sama mereka dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB)selaku operator Liga 1.
Sementara untuk PT LIB pemeriksaan diagendakana pada Rabu (19/10) besok. Dari PT LIB bakal didalami terkait kontrak dengan Indosiar dan pembahasan jadwal pertandingan.
Gas Air Mata Polisi
Gas air mata ditembakkan polisi usai pertandingan antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) lalu. Akibatnya, dalam tragedi itu bukan hanya menyebabkan korban meninggal sebanyak 132 jiwa, namun terdapat ratusan korban mengalami luka ringan hingga berat.
Dalam catatan dunia sepak bola Indonesia, tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang mengerikan,dengan jumlah korban meninggal mencapai 132 orang. Peristiwa ini pun terjadi di masa kepemimpinan Iwan Bule sebagai ketua umumPSSI, federasi sepak bola profesional Indonesia.
Berita Terkait
-
Korban Meninggal ke-133 Tragedi Kanjuruhan Alami Kondisi Kritis Sejak Masuk Rumah Sakit
-
Tangis Belum Selesai, Andi Setiawan Jadi Korban ke-133 yang Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan
-
Gianni Infantino: Kehadiran Saya Jadi Tanda Kebangkitan Sepak Bola Indonesia
-
Gianni Infantino: Reformasi Sepak Bola Indonesia Jadi Prioritas Utama FIFA
-
Usut Hilangnya Rekaman CCTV Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Sebut Polanya Mirip Kasus Sambo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi