Suara.com - Persidangan kasus penembakan Brigadir J yang menyebabkan Ferdy Sambo dan sang istri, Putri Chandrawathi menjadi tersangka telah digelar pada Senin (17/10/2022).
Dalam persidangan tersebut, jaksa membacakan setiap dakwaan kepada Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi, termasuk permintaan khusus Ferdy Sambo tentang BAP sang istri. Simak inilah 5 fakta selengkapnya.
Ferdy Sambo minta BAP Putri tidak disebar
Dalam persidangan pembacaan dakwaan kasus dugaan pembunuhan berencana dan perintangan penyidikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyampaikan bahwa permintaan Ferdy Sambo kepada para hakim dan jaksa untuk tidak membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Putri Chandrawathi yang dilaporkan melalui Polres Metro Jakarta Selatan.
Menyangkut aib keluarga
Permintaan Ferdy Sambo tersebut awalnya disampaikan melalui AKBP Arif Rachman Arifin. Arif sebelumnya sempat menemui penyidik Polres Jakarta Selatan untuk meminta penyidik membuatkan satu folder khusus untuk file laporan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J kepada Putri Chandrawathi.
Namun, Sambo menghubungi kembali dan mengingatkan bahwa jangan sampai BAP bocor atau tersebar karena menyangkut soal keluarga. Sambo mengkhawatirkan hal tersebut dapat membuat malu karena merupakan aib keluarga.
BAP Susi sempat bocor
Di sisi lain, BAP Susi, asisten rumah tangga Ferdy Sambo yang berada di tempat kejadian perkara di rumah Ferdy Sambo di Magelang saat Brigadir J disebut melecehkan Putri dikabarkan bocor. Di dalam BAP yang sempat tersebar di media sosial tersebut, Komnas HAM diduga telah menyangka bahwa pelecehan tersebut hanyalah rekayasa dan sengaja dilakukan karena tujuan tertentu.
Hal ini sempat dibahas oleh Youtuber Anjas Asmara yang menyinggung soal keberadaan BAP Susi yang bocor dan diduga jadi bukti kuat adanya dugaan laporan fiktif oleh Putri Chandrawathi.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ajukan eksepsi
Walaupun permintaan Ferdy Sambo telah dipenuhi, namun kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tetap mengajukan nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) yang sudah dibacakan kemarin, Senin (18/10/22).
Kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pun mengungkap alasannya mengajukan nota keberatan karena menduga Surat Dakwaan Penuntut Umum yang dibacakan dengan tidak runut, tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap.
Dugaan isi BAP Putri Candrawathi
Isi BAP Putri pun diduga berisi tentang kronologi bagaimana Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan terhadapnya. Namun, hal tersebut dibantah langsung jaksa yang mengungkap bahwa laporan Putri Chandrawathi merupakan laporan fiktif.
Berita Terkait
-
Perintah Keji Sang Jenderal dan Suara Bergetar Bharada E: Semoga Bang Yos Diterima di Sisi Tuhan Yesus
-
Tangisan Putri Candrawathi Saat Sidang Dicibir Netizen: Cuma Akting, Maskernya Pakai Bawang Putih!
-
Bharada E Bantah Motif Tembak Brigadir J karena Tergiur Uang dari Ferdy Sambo
-
Bharada E Bergetar Minta Maaf Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Orang Tua Brigadir J Legawa Memaklumi
-
Bharada E Akui Menyesal dan Takut Menolak Perintah Jendral
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!