Suara.com - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai sudah benar jika Anies Baswedan fokus pada kriteria dalam menentukan sosok calon wakil presidennya.
Menurutnya, Anies juga tidak usah terburu-buru apalagi memaksakan memilih figur yang cuma elektabilitas rendah.
"Tidak perlu terburu-buru apalagi memaksakan sosok-sosok yang sudah jelas elektabilitasnya rendah, dan tidak bakal punya kontribusi dalam membangun koalisi," kata Herzaky saat dihubungi, Selasa (18/10/2022).
Herzaky menilai wajar jika Anies berharap punya cawapres yang minimal memiliki elektabilitas tinggi, sosok vote getter.
Menurutnya, memang Anies butuh sosok cawapres yang bisa menjadi magnet bagi segmen pemilih yang belum terjangkau eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Misanya mesti bisa gaet ceruk suara anak muda di bawah 40 tahunan yang bakal mencapai hampir 60 persenan di 2024. Apalagi kalau ternyata sosok vote getter ini juga punya tim dan pasukan yang solid, memimpin organisasi besar yang bisa membantu merekrut suara, membantu pemenangan," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, yang tak kalah pentingnya adalah sosok cawapres untuk Anies harus merepresentasikan perubahan untuk bisa memperoleh kemenangan di Pilpres 2024.
"Harus seorang tokoh yang identik dengan perubahan atau dianggap sebagai figur perubahan oleh masyarakat. Karena kuat sekali aspirasi dari masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan di negeri ini. Kalau cawapresnya juga figur perubahan, jalan menuju kemenangan bakal semakin terbuka," pungkasnya.
Kriteria Anies
Bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan, membeberkan tiga kriteria soal sosok figur calon wakil presiden yang dicarinya untuk maju di Pilpres 2024. Setidaknya Anies menyebutkan 3 poin.
Awalnya mengatakan, bahwa tidak ada ketentuan apapun bagi dirinya untuk menentukan cawapresnya. Termasuk baik dari partai koalisi atau pun non partai koalisi.
"Saya rasa tidak ada ketentuan apapun, kita lihat," kata Anies ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Ia lalu menegaskan soal kriteria sosok cawapres yang dicarinya. Pertama, menurutnya cawapresnya harus bisa memberikan kontribusi kemenangan.
"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ungkapnya.
Kemudian yang kedua, menurutnya, sosok cawapresnya harus memperkuat koalisi. Terlebih harus bisa menjaga stabilitas koalisi.
Berita Terkait
-
Tegas! Johnny G Plate: NasDem Tidak Pernah Katakan Anies Antitesis Jokowi
-
Alasan Koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat Belum Dideklarasikan: Masih Pertimbangkan Capres-Cawapres dan Strategi
-
Sejarah Meja Aduan Balaikota DKI Jakarta: Dibikin Ahok, Ditutup Anies, Dibuka Lagi oleh Heru Budi Hartono
-
Nafa Urbach Ingin Temui Anies Baswedan Terlebih Dahulu, Kemudian Umumkan Apakah Mundur atau Bertahan di Nasdem
-
CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan Berhasil Buktikan Ijazah Jokowi Palsu sampai Bikin Panas Dingin?
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka