Suara.com - Dede Budhyarto tengah menjadi sorotan imbas dari cuitannya di Twitter. Ia merupakan Komisiaris PT Pelni yang menuai kecaman setelah memplesetkan kata ‘Khilafah’.
Pada 23 Oktober 202 pukul 17.36 WIB, ia menuliskan cuitan mengenai calon presiden atai capres melalui akun Twitternya @kangdede78. Menurutnya, memilih capres jangan sembrono, apalagi sampai memilih yang mendukung kelompok radikal.
Tak sampai di situ, Komisaris BUMN ini bahkan turut memplesetkan kata "khilafah" menjadi kata-kata bernada kasar.
“Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas,” cuit Dede.
Sontak cuitannya pun menuai berbagai respons kecaman, salah satunya datang dari anggota DPR Fadli Zon. Melalui akun Twitternya, Fadli menilai seharusnya sosok Dede Budhyarto dipecat dari jabatan Komisaris BUMN.
“Orang seperti ini harusnya dipecat saja sebagai komisaris, jangan sampai menjadi wajah BUMN. @erickthohir @KemenBUMN,” kritik Fadli Zon.
Kritikan serupa juga dilontarkan Said Didu di akun Twitter resminya, @msaid_didu. Ia menilai BUMN bisa rusak jika moral dan etika diabaikan pejabat.
“Betapa rusaknya BUMN jika moral dan etika sudah diabaikan dalam pengangkatan pejabat,” sindirnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini profil Dede Budhyarto, Komisiaris PT Pelni yang dikceam gegara memplesetkan kata 'khilafah'.
Baca Juga: Erick Thohir: Siapapun yang Nanti Terpilih Jadi Presiden, yang Pasti Bukan Saya
Profil Dede Budhyarto
Dede Budhyarto memiliki nama asli Kristia Budhiyarto dan lahir di Cirebon. Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan.
Komisiaris PT Pelni yang menjabat tahun 2020 ini ditunjuk dengan Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020. Ia tidak memulai karier di bidang politik, ekonomi, maupun bisnis.
Awalnya, ia adalah seorang penyiar radio dari lembaga penyiara negara, Radio RRI di Kendari, Sulawesi Selatan. Ia juga sempat beberapa kali pindah ke stasiun radio swasta.
Kemudian jenjang kariernya semakin baik hingga ke posisi Direktur Program di jaringan Etnikom Network Bens Radio di Makassar pada 2005 hingga 2008, lalu Bandung pada 2008 hingga 2009, dan Jakarta pada 2009 hingga 2011.
Selanjutnya, Dede pun diangkat menjadi General Manager di e-Commerce PT Planet Tecno, sebelum akhirnya menjadi Komisiaris PT Pelni. Ditunjuknya sebagai Komisiaris PT Pelni juga diduga tak jauh karena alasan ia sebagai relawan Jokowi.
Berita Terkait
-
Erick Thohir: Siapapun yang Nanti Terpilih Jadi Presiden, yang Pasti Bukan Saya
-
BUMN Jadikan Irigasi dan Lahan Tambang PLTS
-
Profil Dede Budhyarto, Komisaris PT Pelni Ribut dengan Fadli Zon Gegara Khilafah
-
ID FOOD Integrasikan Sistem Antisipasi Krisis Pangan
-
Amazon Targetkan Operasional Bisnis Gunakan Energi Terbarukan di 2025
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
-
Peran Strategis Beton dalam Konstruksi Infrastruktur Berkelanjutan
-
Bali Dikepung Banjir, Video Kepanikan Warga di Taman Pancing Denpasar Jadi Sorotan
-
Baru Sehari Jabat Menkeu, Purbaya Sadewa dan Anaknya Kompak Minta Maaf tapi Blunder
-
Dihantui Isu Plagiat dan LHKPN Rp51 Miliar, Calon Hakim Agung Triyono Kembali Uji Nasib di DPR
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Yudo Sadewa Viral, Berapa Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar