Suara.com - Mahareza Rizky menangis saat menjadi saksi kasus pembunuhan Brigadir Nofransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di persidangan. Air mata adik Brigadir Yosua ini tak terbendung saat menceritakan momen kematikan kakak tercintanya.
Reza memberikan kesaksian menyakitkan saat dikabari Yosua meninggal dunia. Ia menceritakan detik-detik bagaimana dirinya memohon melihat jenazah kakaknya setelah diautopsi, namun tidak diizinkan.
Saat itu, jenazah Brigadir J diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada 9 Juli 2022 sekitar waktu subuh. Saat itu, ada anggota Polri yang berpangkat Komisiaris Besar Polisi melarangnya melihat jenazah, padahal ia sudah memohon.
"Izin komandan, saya izin ingin melihat abang saya terakhir kalinya," tutur Reza sambil menangis menceritakan ulang momen tersebut di depan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Reza baru diperkenankan melihat jenazah kakaknya setelah dalam keadaan rapih dan dimasukkan ke peti mati. Dengan pilu, ia mengungkap bagaimana waktu itu lagi-lagi ada polisi yang seolah tidak memberinya ruang untuk berduka.
Pasalnya saat sedang melihat jenazah Yosua dan berdoa, datang anggota Polri yang mendesak agar peti segera ditutup. Momen ini diceritakan Reza dihadapan majelis hakim dengan menangis.
"Saat saya berdoa pun saya masih mendengar ada yang ngomong 'Aduh sudah belum sih?' Saya mendengar jelas itu Yang Mulia," beber Reza sambil menangis.
Mahareza Rizky juga menyampaikan bahwa setelah kakaknya meninggal, ia dipanggil ke Gedung Biro Provos Mabes Polri. Saat itu ia bertemu Brigjen Benny Ali dan Hendra Kusuma.
Ia diminta ke lantai 3 dan diberi tahu kronologi bagaimana kakaknya meninggal dunia. Saat itu, Benny mengatakan ke Reza bahwa Yosua melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi.
Pelecehan seksual itu kemudian memicu terjadinya terjadi tembak menembak antara Yosua dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Selain Benny, di ruangan tersebut juga ada Brigjen Hendra Kurniawan dan Leonardo. Ia menyuruh anggota Yanma mendampingi Reza mengantar jenazah. Serah terima jenazah berlangsung di RS Polri Kramat Jati.
Dalam persidangan, Reza juga mengungkap hubungannya dengan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Ia mengaku dekat dengan Putri Candrawathi dibanding Ferdy Sambo.
Reza juga mengaku pernah diberikan uang oleh Putri Candrawathi sebesar Rp5 juta dan dompet di HUT Polri pada akhir Juni.
Sebagai informasi, persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 25 Oktober 2022 ini beragendakan pemeriksaan 12 saksi dari pihak korban.
Saksi-saksi tersebut adalah Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Yosua, Samuel Hutabarat selaku ayah Yosua, Rosti Simanjuntak selaku ibu Yosua, Yuni Artika Hutabarat selaku Kakak Yosua, dan Devianita Hutabarat selaku adik Yosua.
Hadir pula Rohani Simanjuntak dan Roslin Emika Simanjuntak selaku tante Yosua, Mahareza Rizky selaku adik Yosua, Vera Maretha Simanjuntak selaku kekasih Yosua, Sangga Parulian Sianturi, Indrawanto Pasaribu, dan Novita Sari Nadeak.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Tag
Berita Terkait
-
Bharada E Tegas Bela Brigadir J Tak Percaya Lecehkan Putri Candrawathi, sang Ayah Terima Cerita Soal Aib
-
Ibu Brigadir J: Anak Saya Sudah Terbunuh Habis dan Keji, Masih Difitnah Rekayasa Mereka
-
Bertemu Bharada E di Persidangan, Adik Brigadir J Sebut Biasa Saja: Tak Punya Dendam, Tapi Hukum Tetap Jalan
-
Bharada E Yakin Putri Candrawathi Tidak Dilecehkan, Ayah Brigadir J: Mungkin Dia Sudah Tahu
-
CEK FAKTA: Benarkah Bharada E Cium Kaki Orang Tua Yosua di Persidangan?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu