Suara.com - Beredar video yang mengklaim Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Video tersebut diunggah oleh sebuah akun bernama 'Kesya Ayu' dan 'HD Gaming' di laman jejaring media sosial Facebook.
Dalam rekaman tersebut memperlihatkan Mahfud yang sedang memberikan pernyataan mengenai kecurangan pemilu.
Adapula narasi yang dituliskan dalam keterangan video yan telah ditonton lebih dari 50 ribu kali tayangan itu.
"DESAK KPK TANGKAP MEGAWATI!! MAHFUD MD SIKAT SEMUA PENJAHAT NKRI"
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim soal Menko Polhukam Mahfud MD desak KPK untuk menangkap Megawati adalah salah.
Faktanya, tidak ada pernyataan soal klaim yang dituliskan dalam video berdurasikan 12 menit 11 detik itu.
Baca Juga: Pentingnya Merintis Pengajaran Cek Fakta untuk Tingkatkan Nalar Kritis Anak Muda
Gambar wawancara Mahfud MD dalam itu pun merupakan cuplikan video dari tayangan milik TV One pada 20 Juni 2019.
Dalam tayangan itu, Mahfud berkomentar soal sengketa hasil Pemilu 2019 yang masih berproses di MK.
Tak hanya itu, ada cuplikan video ketika Mahfud tengah menghadiri acara seminar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) pada 27 Agustus 2022.
Mahfud saat itu datang sebagai pembicara kunci dan menjelaskan mengenai perkembangan demokrasi yang berkaitan dengan jumlah kasus korupsi di Indonesia.
Hingga akhir video, tak ada pernyataan Mahfud soal desakan kepada KPK supaya menangkap Megawati.
Kesimpulan
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Pentingnya Merintis Pengajaran Cek Fakta untuk Tingkatkan Nalar Kritis Anak Muda
- 
            
              Salam Metal FX Hadi Rudyatmo saat Dipanggil DPP PDIP Buntut Dukung Ganjar Pranowo
- 
            
              Megawati Dan Prabowo Disebut Bukan Ketum Parpol, Tapi CEO Perusahaan Keluarga
- 
            
              Bupati Bangkalan Abdul Latif Dicegah Bepergian ke Luar Negeri Selama Enam Bulan
- 
            
              Pantas Ganjar Pranowo Ditegur, Pernyataan Siap Nyapres Diduga Demi Jokowi 'Kudeta' Megawati dari PDIP?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Diperiksa 7 Jam, HP Laptop Disita, Ini Kasus yang Menyeret Nama Wakil Wali Kota Bandung Erwin
- 
            
              Geger Dugaan Korupsi Pemkot Bandung, Wawali Erwin Terancam Dicekal, Ini Kata Kajari
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan