Suara.com - Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai bahwa koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS bisa layu sebelum berkembang. Hal itu menyusul jika dua partai yakni PKS dan Demokrat sama-sama ngotot mementingkan kadernya dari pada memikirkan langkah yang lebih besar.
Memang kekinian Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan atau Aher mencuat sebagai figur yang digadang-gadang bakal mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS akan layu sebelum berkembang jika PKS dan Demokrat lebih mementingkan kadernya dari pada memikirkan langkah besar yaitu berada dalam bagian capres pemenang. Sebagai partai yang sudah berpuasa hampir 10 tahun, agenda yang lebih besar bisa saja tidak tercapai jika antara Demokrat dan PKS masih ngotot tawarkan kadernya sebagai cawapres," kata Arifki kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).
Arifki menilai ada beberapa penyebab yang melatarbelakangi koalisi ini akan sulit menemukan titik temu. Pertama, Demokrat dan PKS sama-sama memiliki kepentingan agar kadernya diusung sebagai cawapres Anies.
"Kepentingannya lebih kepada upaya kedua partai tersebut mendapatkan efek ekor jas atas pencalonan kadernya sebagai cawapres, seperti memudahkan melakukan kampanye pilpres dan pileg yang dilaksanakan secara serentak," tuturnya.
Kemudian yang kedua, kata dia, Demokrat atau PKS sulit mengalah, seperti ada partai yang mendapatkan posisi sebagai pemimpin koalisi atau tawaran lain yang bisa menemukan titik sepakat antara PKS dan Demokrat.
Arifki mengatakan, NasDem tentu masih memiliki peluang untuk membuka koalisi dengan partai lain. Meskipun Anies tidak menjadi kader Nasdem, posisi NasDem yang sudah mencapreskan yang bersangkutan akan lebih mudah dibawa kemana-mana untuk mencari wakilnya.
"Bahkan lebih mudah merusak koalisi KIB atau menarik PKB dengan iming-iming cawapres Anies. Elektabilitas Anies yang masuk tiga besar versi berbagai lembaga survei, tentu lebih mudah bagi NasDem mencari wakil Anies dari pada partai lain yang ingin menjadi cawapres Anies," ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, PKS dan Demokrat harus melihat posisi cawapres Anies sebagai kepentingan yang lebih strategis dari pada kepentingan taktis.
Baca Juga: Bakal Jadi Saingan Anies dan Prabowo di Pilpres 2024? Ini Sepak Terjang Airlangga Hartarto
"Jika AHY dan Aher bersaing tentu Ketua Umum Demokrat itu lebih baik, namun kesepakatan tersebut bisa mengarah kepada cawapres non-parpol jika kedua partai tidak menemukan titik sepakat. Disini juga kita melihat sikap politik PKS dan Demokrat, berjiwa besar untuk mengalah dari berbagai kemungkinan, atau memaksakan diri agar kadernya dipilih sebagai cawapres Anies," pungkasnya.
Cawapres Anies
Sebelumnya Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengakui Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY masuk dalam daftar nominasi calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Paloh usai melangsungkan pertemuan dengan AHY di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
"Sedang kita nominasikan," kata Paloh, Rabu (26/10/2022).
Nama Ketua Umum Partai Demokrat itu menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan oleh NasDem yang sudah lebih dahulu mengusung Anies sebagai calon presiden. Selain NasDem penentuan cawapres Anies juga dibahas bersama dengan Demokrat dan PKS.
Berita Terkait
-
AHY Dinilai Bisa Seperti Anies yang Minim Pengalaman di Pemerintahan, Tapi Berprestasi
-
AHY Bakal Jadi Calon Wakil Presiden Anies Baswedan
-
Bakal Jadi Saingan Anies dan Prabowo di Pilpres 2024? Ini Sepak Terjang Airlangga Hartarto
-
Disebut Belum Pantas Jadi Cawapres, Analis Beberkan Sejumlah Alasan AHY Sosok Tepat Dampingi Anies Di 2024
-
Bahas Isu Menteri Nasdem Bakal 'Ditendang' dari Kabinet, Surya Paloh: Presiden Jokowi Tahuh Arti Keberadaan Nasdem!
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili