Suara.com - Simbol perlawanan terhadap oligarki sering kali disematkan kepada Anies Baswedan oleh para pendukungnya. Namun, hal ini ternyata mendapatkan respons kontra dari Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi.
Menurutnya, mantan gubernur DKI Jakarta ini juga didukung oleh seorang oligark sehingga Anies tidak bisa disebut sebagai simbol perlawanan terhadap oligarki.
Lebih jelas, Hasan menyebut bahwa Anies disokong oleh seorang oligark yang memiliki sebuah pulau.
Menanggapi soal isu tersebut, Ketua Relawan Bala Anies, Sismoni Laode, meminta agar Hasan Nasbi membuktikan pernyataannya. Ia menantang Hasan untuk membuktikan tudingan bahwa Anies didukung seorang oligark.
Laode lantas mengungkapkan jika eks menteri pendidikan ini didukung oleh semua kalangan.
"Anies itu didukung semua kalangan masyarakat. Kalau dianggap didukung oleh oligarki yang ada di Pulau Seribu, ya tunjukkan saja buktinya. Nggak usah lempar-lempar isu 'katanya'. Faktanya gimana?" kata Laode dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com pada Kamis (27/10/22).
Menurut Laode, isu tersebut merupakan bentuk serangan yang dilayangkan kepada Anies.
"Memang model-model frustasi serangan yang mereka lakukan itu kan selalu terpental, tidak ada bukti, dan tak pernah dianggap fakta oleh masyarakat. Masyarakat malah makin mencintai Anies," ujar dia.
Meskipun diserang dengan berbagai isu, Laode meyakini bahwa terjangan isu tersebut tidak akan berdampak apapun kepada Anies.
"Sah-sah saja kalau mereka mengatakan yang sifatnya 'katanya'. Buktinya apa? Kalau memang ada buktinya, ya tunjukkan saja. Kan jelas toh." pungkasnya.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Zulfan Lindan, Ternyata Ada yang Cemas Anies Baswedan Bakal Balas Dendam Jika Menang Pilpres?
-
Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, Siapa Bakal Dipilih Anies Baswedan?
-
Pembahasan Koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS serta Cawapres untuk Anies Baswedan Masih Alot
-
Dianggap Bisa Bantu Cari Pendanaan, Heru Budi Kembalikan William Sabandar ke MRT Setelah Dicopot Anies
-
Dituding Pembangkang Gegara Jadi Relawan Go-Anies, Kader Golkar: Kalau Airlangga Jadi Capres, Saya Pindah Dukungan
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, DPR Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2026!
-
Motif Aksi Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misterius, Keluarga Desak Polisi Blak-blakan!
-
Sinyal KPK Panggil Ketum PBNU Gus Yahya di Kasus Korupsi Kuota Haji, Aliran Dana Ditelusuri PPATK
-
Terbongkar! Kedok Dukun Pengganda Uang di Apartemen Kalibata, Polisi Sita Dolar Palsu
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Baru Sehari, Pramono Lihat Uji Coba Tol Fatmawati 2 Gratis Efektif Urai Kemacetan TB Simatupang
-
Dandhy WatchDoc Skakmat Meutya Hafid soal Video Prabowo di Bioskop, Netizen: Balikkan ke Irak!
-
Jaket Ojol Pinjaman Jadi Kedok! Duo Pencuri AC Mal Tambora Bedalih Kepepet Usai Dibekuk Polisi
-
Jaket Ojol Jadi Kedok, Dua Sekawan Gasak AC Mal Tambora karena Himpitan Ekonomi, Endingnya Penjara!