Suara.com - Para mantan Kapolri bersama-sama mendatangi Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk menemui Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (27/10/22).
Tujuan purnawirawan polisi menemui Kapolri untuk memberikan dukungan moral atas beberapa kasus yang menyeret beberapa oknum polisi berpangkat jenderal.
Ketujuh jenderal tersebut diantaranya, yaitu Kapolri ke-14 Jenderal Pol. (Purn) Roesmanhadir, Kapolri ke-16 Jenderal Pol. (Purn) Chaerudin Ismail, Kapolri ke-17 Jenderal Pol. (Purn) Da'i Bachtiar, Kapolri ke-18 Jenderal Pol. (Purn) Soetanto, Kapolri ke-19 Jenderal Pol. (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Kapolri ke-20 Jenderal Pol. (Purn) Timur Pradopo, dan Kapolri ke-22 Jenderal Pol. (Purn) Badrodin Haiti.
Salah satu purnawirawan polisi, Jenderal Polisi (Purn) Da'i Bachtiar, mengungkapkan bahwa kehadiran rekan-rekan mantan Kapolri dipicu karena adanya rasa prihatin dengan beberapa peristiwa yang menyeret institusi Polri.
"Kami para purnawirawan Polri terpanggil dengan situasi yang kita sama-sama prihatin," tutur Da'i seperti dikutip Suara.com melalui unggahan kanal YouTube KOMPASTV pada Kamis (27/10/22).
Da'i Bachtiar mengatakan bahwa pertemuan antara para purnawirawan dan Kapolri memang sudah rutin dilakukan.
Bedanya, pada pertemuan kali ini, para eks Kapolri ingin memberikan masukan terkait dengan insiden yang baru-baru ini terjadi.
Dikatakan oleh Da'i Bachtiar, pada pertemuan kali ini pihaknya turut memberikan dorongan, semangat, dan spirit pada anggota Polri, tentunya kepada Kapolri Jenderal Pol. Lisyo Sigit.
"Tentu kami memberikan dorongan, semangat, spirit bagi mereka untuk tabah dan juga berpikir rasional untuk menghadapi situasi ini," lanjut Da'i.
Baca Juga: Mabes Polri Telisik Motif Perempuan Bercadar Bawa Senpi Terobos Istana
Dalam pernyataannya, Da'i Bachtiar mengungkapkan bahwa Polri akan membuat langkah-langkah konkrit sehingga tingkat kepercayaan masyarakat pada institusi bisa membaik.
"Kami juga tentu memberikan dukungan atas apa yang sudah dilakukan oleh Kapolri beserta jajarannya menghadapi situasi seperti itu," tambahnya.
Lebih jauh, ia menerangkan bahwa rombongannya tidak hanya bertemu dengan Kapolri, tapi juga para pejabat kepolisan.
"InsyaAllah apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolri bahwa pada akhir tahun ini semua dapat diimplementasikan atas dasar arahan dari Bapak Presiden," pungkasnya.
Respons Warganet
Sontak saja kedatangan para mantan Kapolri ke Mabes Polri menuai pro kontra dari publik. Warganet mengungkapkan, perilaku oknum polisi dulu lebih parah jika dibandingkan dengan sekarang.
Bedanya, dulu tidak terendus, tidak seperti sekarang di era Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit.
"Jangan sampai mantan-mantan ini menekan Kapolri, karena kerusakan generasi muda akibat narkoba ini sudah berlangsung lama warisan dari oknum gerombolan mantan-mantan," ujar warganet.
"Saya lebih respek dengan Pak Kapolri saat ini. Pak Listyo Sigit berani membuka semua dan bersihkan walaupun lelet. Tapi ada niat untuk memperbaiki institusi. Kapolri-kapolri yang dulu adem-adem aja kayaknya walaupun masyarakat kecil udah dari dulu tahu di tubuh Polri ada oknum yang menyimpang. Yang di atas terkesan menutupi apalagi yang berkaitan dengan institusinya," imbuh warganet lain.
"Apa yang terjadi di Polri sekarang adalah turunan dari pendahulu Polri yang sudah lama ditutupi. Bahkan bisa jadi lebih buruk dari yang saat ini. Kebetulan pas di era Listyo Sigit lah terbongkar semua walaupun bukan Listyo Sigit yang membongkar," tutur warganet lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Mabes Polri Telisik Motif Perempuan Bercadar Bawa Senpi Terobos Istana
-
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Imbau Jajarannya Soal Kendaraan Bagus dan Moge
-
Anggota Polri Kalau Tericum Sogok Demi Naik Jabatan Bersiap Tindakan Tegas dari Kapolri: Sekolah Tidak Bayar!
-
Menangis Tersedu-sedu, Ayah AKBP Dody Jamin Anaknya Tak Bersalah dalam Kasus Narkoba: Pasti Dapat Tekanan dari Atasan
-
Polri Buka Layanan Pengaduan Lewat Aplikasi, Cuitan Kapolri Listyo Sigit Digeruduk Netizen: Offline Aja Nggak Digubris
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?