Suara.com - Rangkaian kegiatan Local Media Summit (LMS) yang digelar Suara.com dan International Media Support (IMS) di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat pada Kamis dan Jumat, 27 dan 28 Oktober 2022 menghadirkan workshop bertajuk Digital Security for Local Media.
Workshop yang digelar pada Jumat (28/10/2022) tersebut dipandu Upi Asmarandhana dan menghadirkan pembicara Co-founder ICT Watch, Heru Tjatur.
Suara.com dan IMS menghadirkan workshop tersebut agar media lokal dapat menangani serangan siber sehingga kerja-kerja jurnalistik dan bisnis mereka tak terganggu.
Diketahui, empat media online baru saja mengalami serangan siber baru-baru ini, yakni Tempo, Narasi TV, Konde.co dan Batamnews.co.id.
Serangan siber itu diduga sebagai bentuk pembungkaman terhadap sikap kritis media-media tersebut. Heru mengatakan, serangan dengan target terpilih seperti itu jumlahnya tak banyak.
"Hanya lima persen dari jumlah serangan siber yang terjadi," ujar heru.
Ia memaparkan, banyak hacker yang melakukan serangan siber tanpa target dan tujuan yang jelas.
Dalam hal ini, media lokal yang memiliki platform digital seperti situs berita dan media sosial tak luput dari sasaran serangan meski tujuan penyerangnya bukan untuk membungkam media lokal tersebut.
"Biasanya (pelaku) yang baru belajar jadi hacker," kata Heru.
Baca Juga: Media Lokal Wajib Miliki Kepercayaan Diri dari Publik
Media lokal perlu membentengi platform digital mereka dari serangan siber. Pasalnya, serangan siber dapat merugikan publik karena mereka jadi tak bisa mengakses informasi dari media siber yang terkena serangan.
Menurutnya, ada beberapa jenis serangan siber. Salah satunya injection SQL.
Serangan siber jenis ini bekerja dengan cara membanjiri sistem, server atau jaringan untuk membebani sumber daya infrastruktur target. dampaknya, sistem tidak dapat memproses dan memenuhi permintaan.
Heru menyarankan, agar media lokal melakukan beberapa langkah agar tahan serangan siber. Salah satunya adalah dengan menggunakan firewall dengan benar.
"Untuk media sosial pastikan juga menggunakan two step verification," katanya.
Ada pula serangan siber malware. Biasanya penyerang akan mengirimkan link yang telah disusupi oleh virus, spyware atau worm.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik