Suara.com - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai PDI Perjuangan membutuhkan rekan koalisi. Kendati memiliki tiket untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, PDIP dianggap tidak bisa jalan sendirian.
Diketahui tiket untuk mengusung capres dan cawapres itu dapat PDIP berkat perolehan suara pada Pemilu 2019 telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Apalagi saat ini, Ujang melihat PDIP masih mengupayakan untuk menjalankan skenario mencalonkan putri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani sebagai presiden 2024.
"Ya dalam konteks berkoalisi kan PDIP tidak bisa hidup sendirian walaupun punya tiket 20 persen, punya tiket sendiri, tapi tidak bisa dalam konteks memenangkan pertarungan berjalan sendiri," kata Ujang dihubungi, Senin (31/10/2022).
Menurut Ujang, PDIP harus memikirkan masak-masak apabila memang nekat menghadapi Pilpres 2024 tanpa berkoalisi. Menurutnya akan lebih baik lagi, jika PDIP dapat mencetak hattrick atau kemenangan ketiga kali di Pemilu 2024.
Tetapi menjadi persoalan apabila PDIP yang sendirian justru tidak bisa mempertahankan kemenangannya. Hal ini yang menurut Ujang perlu benar-benar dikalkulasikan. Apakah untuk memenangkan pertarungan bisa berjalan sendirian atau butuh koalisi.
"Karena politik masih cair, masih dinamis, masih banyak perkembangan yang harus kita lihat ke depannya," ujar Ujang.
Jalankan Skenario Puan Capres
Kendati begitu, Hasto menegaskan bahwa momentum pertemuan tersebut akan dilakukan setelah berbagai persoalan ekonomi bangsa dapat diatasi.
Pasalnya, kata dia, dalam beberapa kali sambutan Presiden Jokowi dan Megawati disampaikan bahwa tahun 2023 bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang besar.
Hal itu berkaitan dengan perang besar antara Rusia dan Ukraina dan terjadinya krisis pupuk, pangan dan energi di sejumlah negara di dunia.
"Kemudian dengan menguatnya Presiden Xi Jinping maka persoalan Taiwan yang sebelumnya secara gencar AS membekap penuh Taiwan ini juga akan menimbulkan persolan-persoalan geopolitik, sehingga situasi eksternal global itu sangat volatil dan kemudian penuh ancaman yang makim destruktif yang menggangu kemanan global," ungkapnya.
Adapun menurutnya, tantangan di dalam negeri saat ini adalah berjuang mengatasi berbagai tekanan dan persiapan menggelar G20 dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
"Hal-hal itu yang harus kita lakukan dulu supaya energi bangsa ini betul-betul terkonsentrasi pada tugas kita yang telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi pemimpin G20, itu yang seharusnya jadi fokus kita," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat