Nama Kombes Leonardo Simatupang disebut-sebut oleh ayah dari mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat, pada saat menceritakan kronologi ketika ia mengetahui anaknya meninggal dunia di sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Dalam ceritanya, pada tanggal 8 Juli 2022 silam, telepon Samuel Hutabarat berdering pada saat dirinya sedang berada di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Pada saat itu waktu menunjukkan pukul 21.30 WIB, putra Samuel, Mahareza Rizky Hutabarat mengabarkan bahwa sang kakak, Yosua sudah tiada.
Reza tidak menceritakan lebih lanjut terkait dengan kematian kakaknya. Dalam percakapan tersebut, Samuel hanya mendapatkan kabar bahwa abangnya yang berpangkat Brigadir tersebut telah wafat.
Keesokan harinya, pada tanggal 9 Juli 2022 pukul 22.30 WIB, Samuel tiba di Jambi dan mendapati peti jenazah yang di dalamnya terdapat jasad Brigadir J.
Kala itu, rumah Samuel sudah ramai dipenuhi oleh orang yang melayat. Tampak beberapa anggota kepolisian berpakaian Provost juga berjaga di rumahnya.
Ada seorang polisi yang berpangkat Komisaris Besar (Kombes) bernama Leonardo Simatupang. Kombes Leonardo enggan bercerita kepada pihak keluarga Brigadir J terkait dengan kematian putra Samuel meskipun Samuel terus mendesak Leonardo di hadapan banyak orang yang berkumpul di rumah duka tersebut.
Kombes Leonardo Simatupang hanya menjelaskan bahwa kejadian yang menimpa Brigadir J adalah sebuah aib dan tidak pantas didengar oleh orang banyak.
Leonardo kemudian buka suara dengan singkat, ia menyebut bahwa Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri Candrawati di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Leonardo menjelaskan bahwa Brigadir J hendak melakukan perbuatan tidak senonoh kepada istri Ferdy Sambo tersebut.
Kemudian Leonardo menjelaskan peristiwa tembak menembak. Ia menjelaskan bahwa Bharada Richard Eliezer yang pada saat itu juga tengah berada di rumah dinas Ferdy Sambo. Brigadir J disebut-sebut merampas senjata dan menembak Bharada E.
Beberapa saat kemudian, Samuel disodorkan berita acara pemeriksaan (BAP) terkait dengan penyerahan peti jenazah. Namun, ayah dari Brigadir J tersebut meminta agar peti sang anak dibuka lebih dulu.
Setelah mengalami perdebatan, akhirnya Kombes Leonardo Simatupang memberikan izin kepada pihak keluarga untuk membuka peti. Namun, kemeja yang menempel pada tubuh Brigadir J hanya diizinkan dibuka dua kancing saja.
Lantas, siapa Kombes Leonardo Simatupang yang membawa jenazah Yosua ke rumah keluarga tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Kombes Leonardo David Simatupang menjadi salah satu dari 24 personel Polri yang dimutasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada hari Selasa (23/8/2022).
Kombes Leonardo ini dimutasi ke Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Yanma Polri.
Tag
Berita Terkait
-
Kubu Ferdy Sambo Malah Emosi usai Tanya-tanya Urusan Rumah Tangga, Ayah-Ibu Yosua Rebutan Mik di Sidang: Lucu!
-
Utarakan Perasaannya sebagai Orang Tua, Samuel Hutabarat Ayah Brigadir J Minta Ferdy Sambo Buka Masker saat di Pengadilan
-
Tangis Ibunda Brigadir J Lihat Foto Penuh Luka Korban: Hancur Hati Kami
-
Samuel Hutabarat Ayahanda Mendiang Brigadir J Sampaikan Rasa Sedihnya Kehilangan Seorang Anak
-
Tak Sangka Jadi Pembunuh, Ferdy Sambo Ingatkan Kelakuan Brigadir J di Hadapan Orangtua Yoshua: Itu Harus Saya Sampaikan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN