Suara.com - Hotman Paris Hutapea mengatakan bahwa, Ferdy Sambo bisa divonis dengan pasal 338 KUHP (pembunuhan spontan) asal dapat membuktikan adanya pelecehan seksual terhadap sang istri, Putri Candrawathi yang diperbuat Brigadir Yosua.
Jika Sambo bisa membuktikan pelecehan tersebut, ancaman pasal 340 KUHP pembunuhan berencana akan gugur di persidangan. Sebab, Sambo melakukan kejahatan karena jiwanya terguncang.
"Apa yang saya utarakan ini bukan pendapat saya, ini kan ada di BAP bahwa Sambo menangis kepada Ricky dan Bharada E," katanya dikutip dari tayangan Kanal Youtube tvOneNews pada Rabu, (2/11/2022).
Hotman menjelaskan soal pasal 340 KUHP pembunuhan berencana yang diterapkan oleh saksi ahli Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej) dalam kasus sianida tempo lalu.
Bahwa ada 3 unsur yang harus penuhi dalam kasus pembunuhan berencana.
Pertama, pelaku dalam keadaan tenang, kedua, ada tenggang waktu untuk merencanakan aksinya, ketiga, pelaksanaannya dalam keadaan tenang.
"Dia (Sambo) seorang jenderal, masa nangis di depan anak buahnya," ujar Hotman.
Analisis pengacara kondang tak hanya berhenti di situ, dia juga memberi gambaran soal kasus pembunuhan pada film A Time to Kill 1996 di Amerika.
Menceritakan seorang bapak kulit hitam atau negro membunuh pemerkosa anaknya yang berumur 12 tahun oleh 2 pelaku kulit putih.
Pada saat itu, pelaku dinyatakan bebas dari pasal pembunuhan berencana karena berhasil dibuktikan. Bahwa dia merasakan guncangan jiwa parah gara-gara putrinya diperkosa.
Menurut dia, vonis tersebut sudah diterapkan pada kasus sianida oleh saksi ahli Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej) yang saat ini menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM.
Sementara itu, kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy mengaku bahwa, kliennya tidak mengetahui masalah yang terjadi hingga bikin Sambo nekat membunuh Yosua.
"Apa yang terjadi dimasalah ini dia (Bharada E) gak tahu. Karena faktanya, Bharada E dan Yosua satu bulan terakhir mereka satu kamar tidur. Mereka berkomunikasi dengan baik," katanya.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. Otak pembunuhan adalah senior korban yaitu Ferdy Sambo.
Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus Duren Tiga berdarah. Adapun keempat tersangka itu adalah Bharada E atau Richard Eliezer (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma'ruf (asisten keluarga Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).
Tag
Berita Terkait
-
Tiba-tiba Berkerudung, Kamaruddin Simanjuntak Curiga ART Ferdy Sambo Dipandu Lewat Handsfree Saat Bersaksi di Persidangan
-
Mengaku Tidak Terlibat Judi Online Konsorsium 303, Ferdy Sambo: Justru Saya Memberantas
-
Ferdy Sambo Tampak Marah saat Diminta Buka Masker oleh Ayah Brigadir J
-
Populer: Hotman Paris Hapus Postingan soal Penahanan Nikita Mirzani hingga Kabar Anak Kedua Lesti Kejora dan Rizky Billar
-
Kemarahan Ibunda Yosua Ibaratkan Putri Candrawathi Seperti Potifar: "Hilang Nurani, Bertobat dan Berkata Jujurlah"
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog