Suara.com - Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak menyampaikan berbagai rintangan saat dia mulai menjadi pengacara korban.
Hal ini dia sampaikan Kamaruddin dalam kesaksiannya di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pada Selasa (1/11/2022).
Kamaruddin mengungkapkan bahwa awal mula dia mendampingi keluarga Brigadir J, dia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Pasalnya keluarga inti mendiang Brigadir J tak bisa dihubungi diduga adanya peretasan.
"Alat komunikasi kelaurga alamarhum telah diretas atau dikaucaukan oleh seorang diduga Irjen Pol U menggunakan alat-alat Bareskrim Polri," ungkap Kamaruddin dalam persidangan.
"Setiap kali saya mau berkomunikasi HP mereka tak bisa menerima sehingga saya harus menggunakan telepon orang lain yang berjarak 1-2 km untuk saya berbicara, dua orang yang sering saya gunakan punya Rohani Simanjuntak [tante Brigadir J] dan saksi Sangga," imbuhnya.
Hambatan kedua adalah framing awal yang menyebutkan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan kepada Putri Candrawathi. Di awal kasus Kamaruddin meyatakan bahwa dia harus melawan setidaknya lima lembaga negara yang bersebrangan dengannya.
"Yaitu lembaga Kepolisian, lembaga Kompolnas, lembaga Komnas HAM, LPSK, atau LSM Perempuan," tambahnya lagi.
Hambatan lainnya adalah adanya ketakutan di badan polri untuk menanganani kasus Ferdy Sambo. Hal ini yang membuat Kamaruddin meminta Ferdy Sambo diberhentikan terlebih dahulu dari propam.
Pada persidangan, Kamaruddin juga menyerahkan dokemen kepada JPU soal data satgas merah putih yang dipimpin oleh Ferdy Sambo.
Kamarddin juga menyebutkan sering kali dibully hingga dilaporkan menyebarkan hoaks. Halangan yang masih dia rasakan hingga sekarang adalah merasa diikuti terus menerus.
"Satu lagi yang paling sering, saya selalu dibuntuti, dibuntuti pergi kemana dan sebagainya," ujar Kamaruddin.
"Bahkan beberapa hari lalu saya bertemu klien di rumah makan Sederhana, tahu-tahu ada orang yang membuntuti dua orang bawa sepeda motor, kemana saya pergi pergi difoto dibuntuti bahkan seketika saya pergi dari situ klien saya mengingatkan apakah bapak pakai pengawal ada loh yang membuntuti bapak setelah pergi."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya