Suara.com - United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerikat Serikat secara resmi meluncurkan program kemitraan senilai enam juta dolar AS yang berfokus pada pendidikan tinggi di Indonesia.
Pada Rabu (2/11), Pelaksana Tugas Wakil Direktur USAID, Mohib Ahmed, dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Profesor Nizam, meluncurkan Higher Education Partnership Initiative (USAID HEPI) yang berjangka waktu lima tahun, dengan dana hingga enam juta dolar AS.
Di dalam program ini, USAID bermitra dengan Arizona State University (ASU) untuk memperkuat pendidikan tinggi di Indonesia serta meningkatkan kemitraan antar universitas dan institusi pendidikan tinggi dalam negeri dan di AS.
“Amerika Serikat mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa Indonesia yang akan memenuhi tuntutan industri saat ini,” ujar Mohib Ahmed dalam pernyataannya. “Melalui program pendidikan tinggi berkualitas, para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk mengikuti kemajuan teknologi, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi Indonesia.”
Program USAID HEPI mendukung konsorsium universitas AS dan Indonesia, pemerintah, dan mitra industri yang bekerja untuk memperkuat program sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia.
Program ini akan mengembangkan kurikulum terkait industri dan pembelajaran melalui pengalaman, membantu mahasiswa dan mahasiswi mempelajari dan mendaftar ke program gelar akademik internasional yang sesuai, serta memberikan informasi tentang program dan peluang beasiswa dari Kementerian Pendidikan.
USAID HEPI juga akan mendorong peranserta dosen dan pengajar dari kedua negara serta meningkatkan pengakuan internasional terhadap program pendidikan tinggi di Indonesia.
Selain itu, program ini akan turut mempromosikan kemitraan antara universitas dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan kerja mahasiswa.
“Program USAID HEPI sejalan dengan “Kampus Merdeka” yang berupaya meningkatkan kualitas dan pengakuan internasional terhadap program universitas di Indonesia dan kesiapan kerja para mahasiswa dan mahasiswi melalui kemitraan dengan industri dan universitas di Amerika,” Profesor Nizam mengatakan.
Sementara itu, Associate Vice Provost untuk Asia Tenggara dari Arizona State University, Jeffrey Goss, juga mengungkapkan bahwa institusi tersebut merasa “gembira menjadi mitra pelaksana untuk program berdampak tinggi yang membina terbentuknya berbagai kemitraan dan program inovatif antara industri, pemerintah, dan mitra industri di AS dan Indonesia”.
USAID HEPI juga akan bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara dan Universitas Hasanuddin untuk membangun pusat pengajaran dan pembelajaran, dengan afiliasi tambahan 21 universitas.
Dalam kemitraan dengan United States-Indonesia Society, USAID juga akan mendirikan "student launchpads", yang merupakan pusat informasi dan konsultasi di universitas-universitas mitra untuk mempersiapkan para siswa terkait program akademis di AS.
Lebih lanjut, USAID HEPI akan berupaya meningkatkan kualitas dan pengakuan atas program-program STEM di berbagai institusi di Indonesia dalam hubungannya dengan mitra internasional, terutama dari AS.
Universitas, mahasiswa, dan mahasisiwi Indonesia dapat mengakses beasiswa internasional LPDP Kementerian Pendidikan untuk membantu mereka mendaftar studi di luar negeri.
Saat ini, ASU telah terdaftar sebagai salah satu mitra universitas LPDP dan berencana untuk mendukung Kementerian Pendidikan memperluas program Indonesian International Student Mobility Awards ke lebih banyak universitas di AS pada tahun 2023.
Berita Terkait
-
AS dan Indonesia Luncurkan USAID Kolaborasi untuk Percepat Pembangunan Papua dan Papua Barat
-
5 Universitas Tertua di Dunia, Sudah Tahu?
-
AS Imbau Warganya untuk Tinggalkan Rusia dan Hindari Wajib Militer
-
4 Hal yang Harus Dimiliki Generasi Z
-
Info Lowongan Kerja Kedubes AS untuk RI, Gajinya Sampai Ratusan Juta
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi