Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali baru-baru ini mengungkap bahwa Stadion Gelora Bung Karno (GBK) belum bisa digunakan untuk konser ataupun pertandingan karena akan direnovasi dalam rangka persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023.
Hal ini disampaikan olehnya saat pelantikan Sekretaris Menpora di gedung Kemenpora, Rabu (02/11/22) lalu.
"Sebelum terselenggara (Piala Dunia U-20) harus steril, GBK pasti nggak boleh (dipakai). Semua stadion yang sudah terdaftar dan sudah disetujui Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pada November akan mulai direnovasi," ujarnya saat ditemui usai acara pelantikan Sekretaris Menpora di Kemenpora, Rabu (2/11).
Keputusan ini menjadi polemik karena beberapa jadwal konser dan pertandingan akan dilaksanakan dalam beberapa waktu ke depan.
Stadion Gelora Bung Karno yang megah ini pun menyimpan banyak sekali sejarah dibaliknya. Menyandur dari jakarta.go.id, Gelora (Gelanggang Olahraga) Bung Karno dibangun pada tahun 1960. Pada awalnya, GBK ditujukan untuk menjadi rumah bagi perhelatan Pesta Olahraga Asia (Asian Games) 1962.
Renovasi besar-besaran rampung pada tahun 2018 untuk menyambut Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018. Kompleks GBK merupakan kompleks olahraga tertua dan terbesar di Indonesia, juga di Asia Tenggara.
Kompleks Gelora Bung Karno ini pun tersedia banyak arena pertandingan bagi berbagai cabang olahraga seperti renang, basket, kriket, voli, dan lain-lain.
Penggunaan nama "Bung Karno" ditujukan untuk menghormati Soekarno, Presiden Pertama Indonesia yang menjadi penggagas dibangunnya GBK. Pada Masa Orde Baru, GBK sempat berganti nama menjadi Gelora Senayan, kemudian kembali lagi menjadi Gelora Bung Karno seperti semula sesuai Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.
Gelora Bung Karno ini juga menjadi salah satu stadion kebanggaan Indonesia. Standar FIFA pun sudah diterapkan di dalam stadion ini.
Baca Juga: Cara Mencari Siaran TV Digital dari Set Top Box, Fakta Baru Kasus Ayah Bunuh Anak di Depok
Walaupun stadion JIS kini digadang menjadi salah satu stadion termegah di Indonesia, namun hingga kini masih banyak orang yang memilih GBK sebagai salah satu sarana untuk mengadakan acara seperti kampanye, konser, pertandingan, dan kegiatan publik lainnya karena fasilitas yang dimiliki oleh GBK sudah cukup memadai.
GBK juga tercatat sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan 67,5% lingkungan hijau dengan pepohonan langka dan rumah bagi sekitar 22 jenis burung liar. Perhelatan akbar seperti Asian Games pun pernah diadakan disini, terutama saat Indonesia menjadi tuan rumah.
Banyak pihak yang menyayangkan GBK harus ditutup karena renovasi, mengingat banyaknya agenda yang tertunda sejak lama karena pandemi seperti konser musik dan pertandingan yang kembali harus ditunda karena penutupan GBK.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Cara Mencari Siaran TV Digital dari Set Top Box, Fakta Baru Kasus Ayah Bunuh Anak di Depok
-
Menpora Tidak Izinkan Konser 'Blackpink' di GBK
-
Menpora Larang BLACKPINK Konser di Jakarta: GBK Dipakai untuk Piala Dunia U-20
-
Stadion GBK Tidak Lagi Dipakai Konser Sampai Piala Dunia U-20
-
3 Stadion Cocok Jadi Markas Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Bukan Cuma di Jakarta
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta