Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah malampaui jalan panjang di dunia politik.
Salah satu sepak terjang besarnya adalah saat putri dari Soekarno itu menjadi Wakil Presiden untuk mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pemilu 1999.
Meski Megawati sebagai punggawa PDIP namun kala itu dia malah dicalonkan oleh PKB, partai yang dinaungi oleh Gus Dur.
Kisah unik pengangkatan Megawati ini diceritakan kembali oleh politikus senior, Zulfan Lindan.
Mulanya, Zulfan Lindan menyebutkan bawa Megawati sempat didatangi Amien Rais untuk menawrkan jabatan yang diinginkan.
"Ada peretemuan Amin Rais dan Mega di Hotel Intercon sekarang, di pertemuan di situ ada ruang tamunya, saya, Amien Rais, Mbak Mega ada satu lagi orang PAN Sayuti Astiri dia mendampingi Amien rais saya mendampingi Bu Mega," kata Zulfan Lindan dalam perbincangan di Total Politik.
Pertemuaan itu berujung saling diam selama 20 menit tanpa ada pembicaraan dari Megawati mau pun Amien Rais.
"Akhirnya Bang Amien ngomong sama Mbak Mega, dibilang Mbak Mega mau jadi apalagi? presiden Gus Dur, Ketua DPR Akbar, Ketua MPR saya, sisanya wakil presiden, Mbak Mega makin diam diomong begitu," tambahnya.
Megawati tak menjawab dan pertemuan tersebut belum menghasilkan apa pun.
Baca Juga: Gerindra-PKB: Ada Potensi Besar, Tambah Partai di Koalisi Bukan Hal Mustahil
"Usai pulang, saya diskuski sama Eros dan Saifula Yusuf, ini bagaimana wakil presiden karena Mbak Mega enggak mau jadi wapres," kata Zulfan.
Menurut Zulfan Lindan Megawati mulanya tak mau jadi wapres jika yang mengusulkan adalah PDIP.
"Waktu itu ketua umum PKB Matori Abdul Djalil kita temui ngobrol, Matori bilang biar PKB yang mencalonkan Mbak Mega jadi cawapres di MPR, Gus Dur juga setuju," kenang Zulfan.
Setelah perbincangan itu, kemudian mereka mendatangi Megawati yang ternyata sedang berada di kantor DPR RI.
"Kemudian saya tanya lagi, saya bisikin kalau Matori sebagai ketua umum PKB sudah setuju mencalonkan Mbak Mega sebagai cawapres," ungkap Zulfan.
"Mbak mega tanya ada kertas atau pulpen engga, enggak ada yang ada cuma timah rokok itu, di timah rokok itu Mbak Mega nulis kasih tahu saya [dia] siap jadi cawapres atas usulan PKB."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen