Suara.com - Beredar kabar bahwa Presiden Jokowi memberikan anugerah gelar pahlawan nasional kepada almarhum Jenderal TNI Soeharto selaku Presiden RI ke-2.
Informasi tersebut dibagikan oleh sebuah akun bernama 'Mada Ppm Dki Resimen IX' di laman jejaring media sosial Facebook.
Dalam unggahan itu, dia mengunggah dua foto yakni potret Soeharto dan hasil tangkapan layar percakapan mengenai artikel soal Jokowi tersebut di Whatsapp.
Artikel dan foto Jokowi itu juga disertai dengan link artikel yang dimuat pada nkripost[dot]com.
Begini narasi yang dibagikan dan dituliskan dalam unggahan tersebut.
"Terimakasih Kepada Presiden RI Joko Widodo, Atas Nama Bangsa Dan Negara Memberikan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Kepeda Alm Jenderal TNI Soeharto Presiden RI Ke – 2. Semoga Pak Soeharto Ditempatkan Disisi Yg Mulia Oleh Tuhan Yg Maha Kuasa Atas Jasa2 nya Kepada Bangsa Dan Negara," tulis keterangan dalam caption.
"Presiden Jokowi Tetapkan 5 Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Daftar Namanya. Termasuk SUHARTO," tulis percakapan dalam unggahan foto.
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim Jokowi menetapkan Soeharto untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah salah.
Faktanya, Jokowi memberikan gelar tersebut bukanlah kepada Jenderal TNI Soeharto, melainkan kepada dr Soeharto selaku dokter pribadi Presiden Soekarno.
Hal tersebut dikarenakan dr Soeharto dinilai telah berjuang bersama Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dilansir dari artikel berjudul “Presiden Jokowi Tetapkan 5 Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Daftar Namanya” yang dimuat di situs nkripost[dot]com yang disertakan di sumber klaim, Presiden Jokowi memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh di Indonesia. Ada Soeharto hingga Raden Rubini.
Sebagai informasi, dr Soeharto memiliki nama lengkap Soeharto Sastrosoeyoso.
Sosoknya lahir pada 24 Desember 1908 di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah. Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno.
Berita Terkait
-
Alasan Presiden Jokowi Depak Anies Baswedan Sebagai Menteri Pendidikan Dibongkar Sosok Ini, Ternyata...
-
Jokowi Singgung Mars Perindo Ada Dimana-mana: Hati-hati!
-
Jokowi Telepon Putin dan Volodymyr, Memastikan Apakah Bisa Hadir KTT G20 di Bali?
-
Cek ke Lokasi Acara, Jokowi Pastikan Indonesia Siap Menyelenggarakan KTT G20 di Bali
-
Lebih Meyakinkan Prabowo Dibanding Ganjar, Jokowi Berubah Haluan?
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Kementerian PU Gelar Doa dan Motivasi Hari Jalan 2025: Peran Jalan Bagi Kehidupan
-
Tak Hanya MUI, KH Maruf Amin Juga Mundur dari Ketua Dewan Syuro PKB, Ini Alasannya
-
Peringati Hari Ibu, 500 Perempuan di Jakarta Dapat Vaksin HPV Gratis
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar