Suara.com - Terhitung dua kali Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.
Dukungan pertama, ketika Jokowi bersama Prabowo menghadiri acara Indodefence Expo di Jakarta, Rabu (2/11/22) lalu. Saat itu Jokowi mengatakan soal restu kepada Prabowo.
Selanjutnya, momen kedua adalah saat Jokowi menghadiri acara puncak peringatan HUT Perindo yang digelar di Jakarta pada Senin (7/11/22) lalu, Jokowi secara terang-terangan menyebut bahwa pemilihan presiden berikutnya adalah jatah Prabowo Subianto.
Dukungan Jokowi kepada Menteri Pertahanan ini kemudian disorot oleh pengamat komunikasi dan politik, Jamiluddin Ritonga.
Ia membandingkan dukungan yang diberikan Jokowi kepada Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.
Menurut Jamiluddin, Jokowi secara gampang dapat memberikan dukungan kepada beberapa sosok di luar kader PDI Perjuangan, misalnya kepada Prabowo dan Airlangga.
Namun, Jokowi tak akan berani secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
"Kader PDIP pun Jokowi baru akan menyampaikan dukungan kalau sudah ada restu dari Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri," terang Jamilludin seperti dikutip melalui WartaEkonomi.id -- jaringan Suara.com pada Rabu (9/11/22).
Jamiluddin mengatakan, sebagai salah satu kader PDI Perjuangan, tentunya Jokowi juga harus patuh terhadap ketentuan partainya. Jokowi tidak boleh mendahului Megawati dalam mendeklarasikan siapa sosok yang ia dukung dalam pesta demokrasi mendatang.
Baca Juga: Tebar Dukungan Ke Prabowo Hingga Airlangga, Jokowi Dinilai Sedang Mainkan Posisi King Maker
"Oleh karena itu, Jokowi tidak akan berani melanggar aturan itu bila tidak ingin mendapat sanksi dari partainya," lanjutnya.
Dalam pernyataannya, Jamiluddin menilai pernyataan dari Jokowi yang mendukung Prabowo sebagai calon presiden merupakan gurauan semata.
Sehingga ia memperingatkan agar Prabowo jangan terlalu berharap dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Jokowi.
"Jokowi hanya ingin menegaskan Prabowo punya peluang untuk menang dalam Pilpres 2024," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Deklarasi Akbar Ganjar Capres 2024, 30 Ribu Suara Pendukung Getarkan Jakarta, Benarkah?
-
Bukan Ade Armando, Rocky Gerung Sebut Ada Buzzer Baik Pendukung Ganjar Pranowo: Dia Tidak Dibayar
-
Dekat dengan Megawati, Eros Djarot Angkat Tangan Kalau Diminta Jadi Timses Puan: Saya Bukan Tukang Sulap!
-
Siapapun Partainya, Jokowi Ingatkan Parpol untuk Tak Sembrono Usung Capres dan Cawapres: Harus Hati-hati
-
Jokowi Terang-terangan Dukung Prabowo, PDIP Nggak Takut: Yang Menentukan Jadi Presiden Itu Rakyat!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka