Suara.com - Tim dari Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri baru saja melakukan olah TKP di rumah sekeluarga tewas di Kalideres. Hal itu dilakukan pada Selasa (14/11/2022) kemarin.
Olah TKP itu salah satunya adalah mengecek tingkat suhu dan kelembapan rumah TKP sekeluarga tewas di Kalideres yang berlokasi di Perumahan Citra 1 Extension Kalideres, Jakarta Barat.
Lantas apa tujuan pengecekan suhu dan kelembapan udara itu?
Kepada wartawan di lokasi, Kasubbid Toksikologi Lingkungan Puslabfor Polri, Kompol Faizal Rachmad menjelaskan, ada tiga suhu ruangan yang diobservasi. Hal itu lantaran keempat jenazah ditemukan dalam tiga ruangan berbeda meski masih dalam satu rumah. Yakni ruang tamu, kamar depan dan ruang belakang.
“Kita ngukur suhu sama kelembaban saja ya, di tiga ruangan. Kamar belakang, kamar depan sama ruang tamu,” kata Faizal di lokasi.
Kata dia, pengukuran suhu dan kelembapan ini guna mengetahui berapa lama sebuah jenazah dapat mengalami di dalam ruangan.
Dari pengukuran suhu dan kelembapan itu, kebusukan jasad nantinya bisa diketahui sudah berapa lama.
"Dari suhu sama itu tadi, berapa lama kematiannya,” kata Faizal.
Dalam observasi kali ini, Faizal mengaku tidak ada barang atau benda yang dibawa oleh petugas. Puslabfor Polri hanya sekedar mengukur suhu dan kelembapan ruangan.
“Gak ada, gak ada. Ngambil suhu saja pake humidity meter sama termometer,” ucap dia.
Penyebab Kematian Masih Misteri
Diketahui, keempat jenazah yang tewas di Kalideres itu yakni Rudyanto Gunawan, Margaretha Gunawan, kemudian Budyanto dan Dian.
Kanit Reserse Kriminal Umum (Krimum) Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy saat dihubungi, Senin (14/11/2022) mengatakan, dari hasil forensik, dua orang yang meninggal pertama yakni Rudyanto, Margaretha. Kemudian disusul antara Budyanto dan Dian.
Meski demikian, waktu kematian hingga kini belum dipastikan karena masih menunggu keterangan dari dokter forensik.
Hingga saat ini, kata Avril, penyebab kematian keluarga itu masih belum bisa diketahui, lantaran masih dalam penyelidikan.
Berita Terkait
-
Misteri Hilangnya Mobil Milik Keluarga Tewas di Kalideres, Tetangga Baru Sadar Usai Kasus Kematian Terungkap
-
Bukan Dipicu Aliran Apokaliptik, Pakar Duga Penyebab Lain Kematian Keluarga Kalideres Persoalan Harta?
-
Polisi Tunggu Hasil Forensik Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
-
Ternyata Mobil Milik Keluarga Tewas di Kalideres Telah Dijual Sejak Awal Tahun
-
Soal Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polda Metro Jaya: Tunggu Hasil Forensik
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh