Suara.com - Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Syariefuddin Hasan menyebut bahwa momen duduk satu meja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri di acara Gala Dinner KTT G20 merupakan hal biasa. Ia mengakui, memang ada rivalitas politik selama ini, namu hanya berlangsung di Pemilu saja.
"(Rivalitas politik) ya itu hanya sebatas kontestasi saja, setelah itu selesai kan," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Syarief kemudian bicara soal Pemilu damai untuk 2024. Menurutnya, semua demi kepentingan bangsa, Pemilu 2024 diharapkan berlangsung damai.
"Yang pasti komitmen kita, semua partai politik nasional menginginkan bahwa pemilu 2024 kita dukung damai. Dan ini juga untuk kepentingan bangsa, kalau kita ngomongin kepentingan bangsa pasti semua memberikan dukungan," ujarnya.
Syarief menambahkan, hubungan Megawati dengan SBY yang renggang cuma bagian masa lalu.
"Saya pikir yang dulu, yang lewat yaudahlah lewat. Kalau memang ada, tidak perlu diangkat lagi. Yang penting ke depannya bagus-bagus," tuturnya.
Momen Langka
Ada momen langka pada agenda G20, di mana Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri duduk satu meja dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Momen tersebut diabadikan dalam sebuah foto yang kemudian diunggah oleh kader Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
"Damai Indonesia, foto di Bali malam ini. Dalam jamuan makan malam G20. Sehat semua untuk para pemimpin," kata Jansen melalui akun Twitternya @jansen_jsp pada Selasa.
Baca Juga: Soal SBY-Megawati Satu Meja, Dasco Gerindra: Berkah G20, Momen Bersejarah
Satu meja bundar itu dipenuhi oleh jajaran pimpinan negara Indonesia. SBY tampak mengenakan batik biru berlengan panjang. Ia duduk di seberang Megawati yang mengenakan pakaian dengan warna senada.
Sementara itu, ada Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno bersama istri, Wakil Presiden ke-5 RI Hamzah Haz, dan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla beserta istri.
Ketua DPR RI sekaligus puteri dari Megawati juga ikut berfoto dari meja bundar tersebut.
Hubungan Megawati dengan SBY disebut merenggang sejak 2004. Perang dingin disebut-sebut pecah ketika Megawati mencopot SBY dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Setelah itu, SBY maju ke panggung politik melalui Pilpres 2004. Kala itu SBY maju sebagai capres didampingi Jusuf Kalla.
SBY pada saat itu mengalahkan Megawati yang berpasangan dengan Hasyim Muzadi. Kekalahan kembali ditelan Megawati saat mencoba bertarung di Pilpres 2009.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini