"Praktik keduanya saya kira cukup memberikan pembelajaran bagi publik bahwa corak politik yang penuh permusuhan dan kebencian itu harus dibuang jauh-jauh," sambungnya.
Dejavu konflik Mega-SBY
Pernyataan Willy yang terakhir mengingatkan kita pada perseteruan antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2004 lalu.
Sudah hampir dua dekade perang dingin diantara keduanya belum reda seluruhnya, sehingga membuat hubungan politik keduanya nyaris tak pernah cair.
Sejak SBY berhasil mengungguli Megawati dalam pilpres 2004, Megawati nyaris tidak mau bertegur sapa dengan SBY. Ia seakan tidak rela menyerahkan kursi kepresidenannya pada SBY.
Hal itu lalu berdampak pada hubungan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat yang kerap kali terlibat aksi saling sindir.
Rivalitas Anies-Gibran
Layaknya Megawati dan SBY, Anies dan Gibran juga pernah terlibat rivalitas dalam hal politik. Pada 2021 lalu, Gibran sempat digadang-gadang untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta usai masa jabatan Anies habis.
Ketika itu, Anies juga diperkirakan akan kembali maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Jika hal itu terjadi, maka Gibran akan head to head dengan Anies Baswedan.
Baca Juga: Gibran Beberkan Pertemuan Sarapan Pagi yang disebut Manuver Politik Anies Baswedan
Partai Gerindra sebagai salah satu partai politik yang mendukung Anies sempat khawatir jika Gibran ikut bersaing dengan Anies di Pilgub DKI.
“Cuma akan lain cerita kalau Gibran Wali Kota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang di pilkada DKI Jakarta,” kata mantan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono.
Pada akhirnya rivalitas di DKI itu tidak terealisasi, kini Anies dan Gibran tetap bisa menjaga hubungan meski berasal dari dua kubu politik yang berbeda.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Tag
Berita Terkait
-
Gibran Beberkan Pertemuan Sarapan Pagi yang disebut Manuver Politik Anies Baswedan
-
Pertemuan Gibran dengan Anies, Apakah Bahas Isu Politik?
-
Anies Baswedan Bertemu Gibran, Disebut Bisa Bawa Hoki Bagi Putra Jokowi
-
Momen Megawati-SBY Satu Meja saat Gala Dinner KTT G20, Demokrat: Tak Perlu Dipertanyakan, Yang Dulu Biarlah Berlalu
-
'Lentur Tapi Keras' Gibran Disebut Mainkan Politik Bambu saat Ketemu Anies Baswedan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK