Suara.com - Topik membandingkan Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya sangat sering dibahas di media sosial.
Terbaru seperti unggahan akun Twitter @ajengcute16__ berikut, di mana ia membandingkan kemampuan bahasa Inggris SBY dan Jokowi ketika sama-sama berbicara di agenda G20.
"Mari kita simak perbedaan video Pak @SBYudhoyono dan Pak @jokowi ketika kedua pemimpin ini sama-sama berada dalam acara G-20. Divideo ini Pak SBY tampak tidak menggunakan teks dan percaya diri, tanpa mengganti bahasa," cuitnya, dikutip Suara.com pada Rabu (16/11/2022).
Video berdurasi 1 menit 17 detik itu memperlihatkan momen ketika SBY memberi pernyataannya ketika hadir di KTT G20 Toronto, 26-27 Juni 2010. Saat itu SBY tampak duduk semeja juga dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Video kemudian memperlihatkan momen saat Jokowi memberi pernyataan di KTT G20 Bali. Jokowi tampak mendorong agar peperangan dan konflik dunia segera dihentikan.
Dari gesturnya, sepertinya Jokowi membaca teks ketika menyampaikan pernyataannya tersebut. Setelah mengucapkan beberapa kalimat, Jokowi kemudian mengganti pernyataannya dengan bahasa Indonesia, yang lantas diterjemahkan oleh pihak berwenang.
Video ini jelas mendapat beragam respons publik, termasuk dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Ia hanya menuliskan cuitan pendek sebagai reaksinya atas postingan tersebut, "Ojo dibandingke."
Namun komentar Said Didu itu juga mendapat banyak respons miring. Publik menilai banyak pemimpin negara lain yang tidak terlalu fasih berbahasa Inggris tetapi tetap mampu menunjukkan kiprah yang baik.
Baca Juga: Agenda Jokowi Tertunda, 5 Fakta Rapat Dadakan Biden Buntut Rudal Hantam Polandia
"Xi Jinping, Putin, ga bisa bahasa Inggris tapi jadi negara hebat. Go**** jangan di pamerkan Didu," tutur warganet.
"Apa hebatnya sih... gunakan bahasa Inggris? Putin selalu pakai bahasa Rusia.. gak ada warganya yang ngenyek dia Mad. Pengemis di Amerika sudah sejak kecil pake bahasa Inggris... Biasa biasa saja tuh," komentar warganet lain.
"Ya iyalah jaman SBY kamu makmur, jaman Jokowi kamu nganggur," tulis warganet.
"Didu pagi siang sore malam hanya ada Jokowi, sayang ya.." kata warganet.
"Yang penting hasil akhirnya. Indonesia lebih maju di era sekarang. Jangan dibandingkan, nanti anda menyesal karena sekarang Indonesia lebih diakui didunia," timpal yang lainnya.
Di KTT G20 Bali, Jokowi Minta Perang Dihentikan
Salah satu hal yang diperjuangkan Jokowi di KTT G20 Bali pada Selasa (15/11/2022) adalah mencegah dunia jatuh dalam perang dingin lain. Jokowi menilai KTT G20 bisa menjadi ruang untuk kolaborasi para anggotanya dalam menyelamatkan dunia.
"Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk orang-orang kita, tetapi juga untuk orang-orang di dunia," ujar Jokowi.
Jokowi menilai para anggota G20 bisa mewujudkannya dengan menghormati hukum internasional serta prinsip piagam-piagam PBB secara konsisten.
Selain itu, anggota G20 juga harus berkontribusi aktif mencari cara mengakhiri perang. "Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju," ucapnya.
"Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang. Kita hendaknya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian," pungkas Jokowi.
Berita Terkait
-
Hotel The Apurva Kempinski untuk KTT G20 Punya Siapa? Hartanya Capai Rp 15 Triliun!
-
Jokowi : Perang Ukraina Jadi Bahasan Paling Alot di Bali Leaders Declaration
-
Begini Komentar Warganet Soal Jokowi Ajak Pimpinan G20 Menanam Mangrove di Bali
-
Membandingkan Rivalitas SBY-Mega dan Anies-Gibran, Lebih Dewasa Mana?
-
Megawati Duduk Bareng SBY dan JK, Ternyata Karena Ini
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri