Suara.com - Indonesia sudah mengakhiri masa presidensi G20 pada Rabu (16/11/2022) dan menyerahkan kepemimpinan berikutnya kepada India.
Presiden Joko Widodo pun menyampaikan sejumlah hal pasca perhelatan internasional tersebut, termasuk soal keinginannya agar Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Seperti dilihat di akun Twitter-nya, Jokowi awalnya menyinggung soal pentingnya olahraga untuk kesehatan."(Olahraga) dapat mempersatukan dunia, terutama pada saat ini," ujar Jokowi menambahkan, dikutip Suara.com, Kamis (17/11/2022).
Karena itulah Jokowi kemudian membahas sederet agenda olimpiade dan paralimpiade yang bisa menjadi cara menekankan pentingnya netralitas politik melalui pesta olahraga.
"Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan kesediaan dan kesiapan Indonesia sebagai Tuan Rumah Olympics 2036 di Ibu Kota Nusantara (IKN)," tutur Jokowi.
Hal yang sama kembali ditegaskan Jokowi sebagai caption unggahannya. Dengan demikian Indonesia bersiap menjadi tuan rumah pesta olahraga berskala internasional setelah tahun 2018 lalu menjadi tuan rumah Asian Games.
Jelas saja kesiapan Jokowi ini mendapat beragam respons publik, apalagi karena menawarkan IKN yang pembangunannya masih menimbulkan pro dan kontra.
Salah satu yang mengkritiknya adalah Ahli Politik dan Kebijakan Luar Negeri Asia Tenggara di International Institute for Strategic Studies (IISS), Aaron Connelly.
Dalam cuitannya yang menanggapi langsung postingan Jokowi, Aaron menyoroti pembiayaan pembangunan IKN yang saat ini masih macet.
Baca Juga: Momen Xi Jinping Marahi PM Kanada di Bali karena Bocorkan Percakapan ke Media
"Masih kesulitan mendapatkan cukup biaya untuk memulai pembangunan di proyek ibu kota barunya, Presiden Jokowi sekarang mengincar menjadi tuan rumah Olimpiade di sana," tulis Aaron.
Skakmat ala Aaron ini membuat pendapat warganet terbelah. Apalagi karena IKN sendiri belum benar-benar siap, ditambah dengan bayang-bayang utang besar bagi negara penyelenggara pesta olahraga.
"Jangan mengada-ada deh Pak @jokowi. Gila, uang darimana Pak? Mau utang lagi? Lebih baik benahin fundamental utama negara ketimpangan/kemiskinan, bukan hal remeh-temeh kaya olympic. Mungkin ga pernah baca laporan The Economist, lihat tuh, Brazil bangkrut abis jadi host piala dunia," kritik warganet.
"Menurutku sih dia pinter. Membangun kota baru sekaligus membangun fasilitas olahraga. Olimpiade bisa jadi kunci untuk mengundang investor-investor baru dan sponsor. Ini juga bisa mendorong ekonomi Indonesia Timur," komentar warganet.
"Tapi menurut aku ini langkah putus asa dari pemerintah. Udah banyak cara dilakukan buat mendekati negara lain biar mau investasi di ibu kota baru tapi gagal, makanya sekarang dia nyoba cara lain. Tapi buat investasi dengan kondisi ekonomi kayak sekarang jelas susah. Habis pandemi, ancaman perang, perubahan iklim," timpal yang lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Penampilan Perdana Menteri Kanada Pakai Batik di 'Red Carpet' G20, Disebut Mirip Tom Cruise
-
Diungkap Puan Maharani, Megawati dan SBY Ternyata Bahas Hal Ini Saat Semeja di Gala Dinner KTT G20
-
Soal Pembungkaman Masyarakat Sipil di Balik KTT G20 Bali, Bambang Pacul: Kita Sedang Terima Tamu, Masa Teriak-Teriak
-
Respect, Prabowo Enggan Jalan di Atas Karpet Merah KTT G20 Bali
-
Rekam Jejak Karier Wishnutama, Sosok di Balik Kesuksesan Gala Dinner KTT G20
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman