Suara.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, meyakini generasi muda di negara itu telah memahami kriteria sosok pemimpin ideal yang mampu membawa Malaysia ke arah yang lebih baik.
Dalam wawancara dengan BBC, Mahathir, yang kembali mencalonkan diri untuk pemilihan umum tahun ini, mengatakan usia pemilih di Malaysia yang diturunkan dari 21 menjadi 18 tahun tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran karena generasi muda kini telah ”lebih dewasa”.
“Keadaan rakyat sudah berubah, yaitu kaum muda sekarang ini lebih dewasa dibandingkan dulu. Mereka lebih terpelajar dan paham akan keadaan di sekeliling mereka,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Tetapi negara ini membutuhkan pemerintahan yang tetap berpegang pada undang-undang, bukan yg justru melanggar atau menyalahgunakan undang-undang. Dan hal ini sudah dipahami oleh generasi muda.”
Meski demikian, ia menyoroti bahwa situasi politik saat ini dan ketika ia masih menjadi seorang PM begitu berbeda. Dengan demikian, para generasi muda tentunya membutuhkan sosok yang dapat membantu mereka menentukan arah pembangunan negara.
“Mereka tidak punya pengalaman [memerintah] sebuah negara yang baru saja merdeka dan sangat miskin. Mereka lahir saat negara sudah dibangun, sehingga mereka berpendapat bahwa [permasalahan negara] adalah hal biasa,” kata Mahathir. “Oleh sebab itu, terkadang generasi muda tidak mempertimbangkan tentang peralihan zaman ataupun perubahan haluan negara.”
Mahathir menegaskan ia dan partai politik yang menaunginya kini, Partai Pejuang Tanah Air, akan terus melakukan berbagai upaya guna mengedukasi para kaum muda tentang visi dan misi partai dalam pemilu edisi ini.
Mahathir Mohamad merupakan sosok yang begitu besar dalam dunia politik Malaysia.
Beberapa dekade lalu, tepatnya pada Juli 1981, ia dilantik sebagai PM Malaysia di bawah naungan partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO).
Ia kemudian mengundurkan diri dari dunia politik pada Oktober 2003 dan digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi.
Namun, usai PM Najib Razak terlibat dalam skandal 1Malaysia Development Berhad, Mahathir kembali masuk ke dunia politik dan melayangkan kritik terhadap Najib. Ia kemudian bergabung dengan Pakatan Harapan pada tahun 2017 dan kembali memenangkan pemilihan PM pada pemilu 9 Mei 2018.
Selama menjadi kepala pemerintahan di Malaysia, ia berhasil mencatatakan beberapa capaian. Ia aktif menanggulangi krisis keuangan pada 1990–1998 dan melakukan pembangunan ekonomi.
Ia juga kerap menjalin hubungan diplomatis dengan berbagai negara besar di dunia. Uniknya, sosok eks PM Malaysia tersebut sering melayangkan kritik terhadap Amerika Serikat namun tetap menjalin hubungan diplomatis yang erat.
Berita Terkait
-
Heboh karena Tiket Mahal, Ini Alasan BCL Adakan Konser Blossom di Malaysia
-
Sesumbar Bek Timnas Malaysia: Mana Tahu 4 Tahun Lagi Kita Main di Piala Dunia
-
Seorang Warga Malaysia Ditangkap di Sumut karena Kasus Ini
-
'Hidup Tak Bahagia Mikirin Utang' Curhat Anak Tanggung Utang Ratusan Juta Demi Gelar Pernikahan Mewah Impian Orang Tua
-
Syabda Perkasa Belawa Juarai Malaysia International Series 2022
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat