Suara.com - Pengakuan sosok eks anggota Satintelkam Polresta Samarinda, Aiptu Ismail Bolong tentang keterlibatannya dalam sebuah kegiatan tambang ilegal di Kalimantan Timur kini tengah menarik atensi dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Sang Kapolri menyatakan bahwa pihaknya akan segera langsung menindak tegas Ismail Bolong usai video pengakuannya tersebut viral dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat.
"Saya sudah perintahkan untuk menangkap Ismail Bolong. Kita tunggu saja,” kata sang Kapolri, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (21/11/2022).
Nasib sosok Ismail Bolong hanya tinggal menunggu waktu hingga sang Kapolri mengerahkan anggotanya untuk melakukan penangkapan.
Adapun berikut jejak perjalanan pengakuan Ismail Bolong hingga akan ditindak langsung oleh Kapolri.
Viral pengakuan Ismail Bolong di media sosial, sebut nama petinggi Polri
Nama Ismail Bolong mencuat di tengah lini masa media sosial usai dirinya mengunggah sebuah video singkat yang berisi pengakuan tentang keberadaan aktivitas tambang ilegal di Kalimantan Timur.
Ismail yang merupakan seorang eks anggota kepolisian mengaku bahwa ia menjadi pengepul batu bara tambang ilegal di daerah Desa Santan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Tak tanggung-tanggung, Ismail nekat menyebut adanya keterlibatan seorang petinggi Polri dalam kegiatan gelap itu. Sosok yang disebut oleh Ismail tak lain adalah petinggi Polri di Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim.
"Izin menyampaikan terkait adanya penambangan batu bara di wilayah Kaltim bahwa benar saya bekerja sebagai pengepul batu bara yang berasal dari proses tanpa izin dan kegiatan tersebut tidak dilengkapi surat izin," katanya dalam video yang diunggah @majeliskopi08 pada Sabtu (5/11/2022).
Desakan reformasi Polri bergaung
Pengakuan Ismail Bolong tersebut sontak membuat masyarakat semakin apatis kepada instansi kepolisian. Banyak digaungkan seruan untuk reformasi Polri oleh berbagai kelompok aktivis.
Salah satu desakan reformasi Polri dilayangkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kalimantan Timur (Kaltim).
Pengakuan Ismail juga mendapat respon dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim yang turut mengungkap bahwa aktivitas tambang ilegal saat ini semakin marak terjadi di seluruh wilayah Kaltim.
Jatam Kaltim menyebut maraknya tambang ilegal karena tidak ada penindakan meski aktivitasnya nyata terlihat.
Ismail ungkap aktor utama kegiatan tambang ilegal
Selain sosok petinggi Polri, Ismail juga mengungkap satu nama baru yang merupakan salah satu aktor utama kegiatan tambang 'nakal' itu.
Sosok tersebut yakni Tan Paulin, sosok pengusaha yang dikenal dengan julukan Ratu Batu Bara.
Tan Paulin merupakan trader batu bara asal Surabaya. Dia diduga sering bercengkrama dan memiliki koneksi ke beberapa pejabat Polri.
Respons Kapolri
Kembali menyinggung pernyataan Kapolri sebelumnya, bahwa pihaknya akan segera menindak tegas Ismail Bolong sebagai buntut pengakuan tersebut.
Kapolri juga mengaku sudah mendengar laporan dari Biro Paminal Divisi Propam terkait para pemain tambang ilegal yang turut melibatkan anggota hingga pejabat Polri pada Februari lalu.
Ia juga telah mencopot Kapolda Kaltim ketika itu, Inspektur Jenderal Herry Rudolf Nahak dan beberapa pejabat lainnya sebagai tindak lanjut.
“Ketika Paminal menangani laporan ini pada awal tahun, mereka melapor. Saya perintahkan untuk pemeriksaan. Saya minta didalami dan mengambil langkah. Kami sudah copot Kapolda dan para pejabat terkait saat itu,” lanjut Sigit.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Teken Surat Penyelidikan, Ferdy Sambo Akui Sempat Usut Kasus Dugaan Kabareskrim Terlibat Bisnis Tambang Ilegal di Kaltim
-
3 Jenderal Terlibat Korupsi hingga Narkoba Belum Dipecat, Pengamat Sebut Kapolri Tak Konsisten!
-
Tiga Jenderal Bermasalah Belum Dipecat, ISESS: Kapolri Tidak Konsisten
-
Beda Nasib dengan Sambo, Irjen Napoleon hingga Teddy Minahasa Belum Dipecat, Pakar: Kapolri Harus Adil
-
Ismail Bolong Bakal Ditangkap, Kapolri Listyo Sigit: Tunggu Saja
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra