News / Nasional
Kamis, 18 September 2025 | 20:57 WIB
Pekerja Tambang Freeport saat berada di area pertambangan bawah tanah Grasberg, Papua. Operasi penyelamatan terhadap 7 pekerja yang tertimbun longsor masih berlangsung. [Ist]
Baca 10 detik
  • Tujuh pekerja terjebak di tambang bawah tanah Freeport Grasberg.
  • Tim penyelamat hadapi material basah aktif ekstrem dan risiko tinggi.
  • Freeport gunakan teknologi canggih dan tak akan menyerah dalam misi.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Operasi penyelamatan tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) PT Freeport Indonesia terus berlanjut di tengah kondisi yang sangat menantang.

Tim penyelamat dikerahkan tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan, menggunakan alat berat jarak jauh (remote loader), bor, dan drone.

VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, memastikan tim terus menghadapi risiko keselamatan tinggi dalam proses evakuasi ini.

"Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan dengan alat berat jarak jauh (remote loader), bor, dan drone, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi," jelas Katri.

Tantangan terbesar yang dihadapi adalah volume material basah aktif yang sangat besar, melampaui insiden serupa di masa lalu.

"Hal ini membuat proses penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh risiko dan memerlukan waktu tambahan untuk membersihkan material dalam jumlah besar tersebut," tambah Katri.

Kondisi tersebut menjadikan proses penyelamatan sangat kompleks, berisiko tinggi, dan memerlukan waktu tambahan untuk membersihkan material.

Freeport Indonesia menegaskan tidak akan menyerah dan akan mengerahkan segala daya upaya untuk menyelamatkan para pekerja.

"Kami menyadari bahwa upaya penyelamatan ini penuh tantangan, dan tidak mudah. Namun demikian, kami tidak akan menyerah dan akan terus mengerahkan segala daya upaya," tegas Katri.

Baca Juga: Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah

Perusahaan memohon doa untuk kelancaran operasi penyelamatan dan keselamatan seluruh tim yang bertugas di lapangan.

"Mohon doa untuk kelancaran operasi penyelamatan serta keselamatan tim yang bertugas di lapangan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, upaya evakuasi menghadapi tantangan teknis dan risiko keselamatan yang sangat tinggi. 

Salah satu metode teknis yang sedang ditempuh adalah membuat lubang akses vertikal menggunakan mesin raisebore. 

Para karyawan PT Freeport Indonesia yang bekerja di area tambang bawah tanah (underground) di wilayah Tembagapura, Mimika, Papua Tengah [Suara.com/ANTARA/HO-Freeport]

Lubang ini dibuat dari level pengangkutan (hauling level) menembus ke level servis (service level) di atasnya, yang diidentifikasi sebagai lokasi kemungkinan ketujuh pekerja tersebut berada.

Di tengah operasi yang krusial ini, PT Freeport Indonesia meminta dukungan doa dari seluruh masyarakat.

Load More