Suara.com - Dua jenazah korban gempa Cianjur yang tertimbun material longsor di Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditemukan oleh tim SAR gabungan TNI-Polri, Basarnas dan Korp Brimob pada Jumat (25/11/2022).
Komandan Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Popri Ipda I Nyoman Sudiarta mengatakan bahwa dua jenazah korban yang ditemukan merupakan ibu dan anak.
"Ditemukan pukul 15.30 WIB," kata Nyoman.
Kedua jenazah yang ditemukan adalah seorang ibu bernama Ekawari dan anaknya Azura yang berusia tiga tahun, demikian informasi dari pihak keluarga.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap jenazah korban sejak Selasa (21/11/2022) lalu. Namun, alat berat tidak dapat masuk sehingga harus menggunakan peralatan seadanya, seperti sekop, cangkul, linggis, dan sinso.
Anjing pelacak K-9 dari Polri dan Dog SAR Indonesia serta milik TNI pun turut dikerahkan untuk melakukan pencarian jenazah.
Hingga pada Kamis (24/11/2022), bau amis sudah tercium di lokasi dua jenazah ditemukan. Pencarian baru membuahkan hasil setelah alat berat masuk ke lokasi gempa yang tertutup longsor pada Kamis kemarin.
Paman korban, Zainudin (46) menyebutkan bahwa keponakannya sedang tidur siang bersama anaknya di kamar saat gempa.
Informasi itu diperolehnya dari suami dari keponakannya yang selamat dari gempa.
"Posisinya waktu kejadian di kamar lagi nidurin anaknya," ujar Nazarudin.
Keluarga pun kini lega bisa memakamkan jenazah Eka dan Azura secara keagamaan. Sesuai dengan harapan keluarga agar ibu dan anak itu segera ditemukan dalam kondisi apapun.
Eka dan Azurra merupakan dua dari 31 warga Desa Cijedil yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan hingga Kamis (24/11). Kedua jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemulasaran.
Berdasarkan data DVI Polri, pada hari ini telah menerima 13 kantong jenazah sehingga sejak kejadian gempa hingga hari ini sudah ada 145 kantong jenazah yang diterima.
Dari 145 kantong jenazah itu, berisi 144 kantong jenazah utuh dan satu kantong jenazah berisi body part. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Update Korban Gempa Cianjur: 310 Meninggal, 24 Orang Masih Hilang
-
Alumni Akpol 1996 Wirasatya Bantu Korban Gempa Cianjur: Kirim Tenda, Sembako hingga Obat-obatan
-
Curhat Pilu Wanita Korban Gempa Cianjur, Pernikahan Ditunda gegara Rumah Hancur
-
Sebut Lebih Aman, Puluhan Penyintas Gempa Cianjur Mengungsi di Kandang Domba
-
CSR BRI Peduli Pro-Aktif Bantu Warga Terdampak dengan Membangun Posko BRI Peduli Bencana
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala