Suara.com - Videp pengakuan Ismail Bolong terkait tambang ilegal di Kalimantan Timur hingga kini masih menjadi sorotan. Pasalnya Ismail Bolong menyebut nama-nama para anggota hingga petinggi Polri yang diduga menerima suap terkait tambang ilegal tersebut.
Salah satu nama yang disebut adalah Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto yang diduga menerima setoran dana dari hasil tambang ilegal senilai miliaran rupiah.
Kasus tambang ilegal ini juga menyeret Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dan Mantan Karo Paminal Mabes Polri, Hendra Kurniawan. Simak penjelasan buntut panjang pengakuan Ismail Bolong berikut ini.
1. Penangkapan Ismail Bolong Dibantah Mabes Polri
Sebelumnya ada kabar yang menyebut Ismail Bolong ditangkap karena pengakuan uang koordinasi tambang ilegal di Kalimantan Timur yang menyeret Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkap pihaknya masih belum mendapat informasi terkait penangkapan Ismail Bolong.
Walau begitu ia masih enggan merinci terkait ada atau tidaknya rencana penangkapan Ismail Bolong. Termasuk, soal kabar Ismail Bolong dibawa ke Jakarta untuk diperiksa penyidik. Kabarnya, Ismail Bolong kini sedang menjalani pemeriksaan di Divisi Propam Polri.
2. Kabareskrim Bantah Terlibat Kasus Tambang Ilegal
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membantah tuduhan terlibat dalam kasus tambang batu bara ilegal Ismail Bolong. Terlebih sebelumnya Ismail Bolong telah memberikan klarifikasi bahwa tak ada keterlibatan Agus Andrianto. Dalam video klarifikasi itu, Ismail mengaku mendapat intimidasi dari Hendra Kurniawan saat merekam video.
Walau Ismail Bolong mengklarifikasi pernyataannya, Hendra Kurniawan membenarkan soal keterlibatan Agus. Menurut Agus, pernyataan Hendra soal laporan itu tidak membuktikan adanya keterlibatannya dalam kasus tambang ilegal.
Baca Juga: Komjen Agus Jawab Isu Terima Setoran Bisnis Tambang, Singgung Kasus Brigadir J Ditutup-tutupi
Agus malah mempertanyakan sikap Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan ketika menjabat sebagai petinggi Divisi Propam Polri.
"Jangan-jangan mereka yang terima dengan tidak teruskan masalah, lempar batu untuk alihkan isu," kata Agus.
3. Hendra Kurniawan Soal Keterlibatan Kabareskrim
Sebelumnya Hendra Kurniawan mengatakan Ismail Bolong sedang dicari buntut pengakuan uang koordinasi tambang ilegal yang menyeret nama Kabareskrim Agus Andrianto. Ia menyebut Ismail Bolong akan memberikan kesaksiannya terkait dugaan suap di kasus tersebut. Selain itu Hendra mengatakan keterlibatan Komjen Agus di kasus tambang ilegal adalah sebuah fakta.
Hal tersebut terungkap lewat surat hasil laporan yang ditandatangani oleh Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Surat itu juga ditembuskan pada Kapolri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia pun membenarkan ketika itu menjadi anggota Propam yang memeriksa laporan hasil penyelidikan tersebut.
4. Ferdy Sambo Ungkap Keterlibatan Kabareskrim
Berita Terkait
-
Komjen Agus Jawab Isu Terima Setoran Bisnis Tambang, Singgung Kasus Brigadir J Ditutup-tutupi
-
Balas 'Nyanyian' Geng Ferdy Sambo soal Setoran Duit Tambang Ilegal, Kabareskrim Bawa-bawa Nama Allah
-
Respons Kubu Sambo Soal Kabareskrim Bantah Ikut-ikutan Terima Suap Tambang Ilegal
-
Saling Lempar Bola Panas, Kabareskrim Vs Geng Sambo Soal Isu Setoran Tambang Ilegal
-
Ferdy Sambo Sebut Putri Candrawathi Tak Patuh, Apa Saja Penyebab Istri Ngeyel ke Suami?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu