Suara.com - Acara Nusantara Bersatu yang digelar oleh relawan Jokowi di Gelora Bung Karno (GBK) terus menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan.
Salah satunya anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus yang turut mengkritik acara Nusantara Bersatu yang diadakan oleh sekelompok relawan yang menggunakan nama Presiden Jokowi.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.ccom, Deddy meminta kepada para sukarelawan Jokowi agar mampu menjaga kehormatan dan martabat presiden.
Menurutnya, PDIP selama ini selalu berjuang untuk mendukung dan membela Presiden Jokowi. Namun, para relawan justru asyik bermanuver politik kekuasaan yang merugikan citra Jokowi.
Ia meminta kepada para relawan untuk tidak lagi menjebak Jokowi dengan menggelar acara serupa.
“Karena itulah, saya minta jangan lagi menjebak Pak Jokowi, beliau Presiden RI dan bukan Presiden Relawan. Jangan demi ambisi kekuasaan dan materi, para sukarelawan melakukan manuver-manuver yang di luar ruang lingkupnya sehingga malah merugikan kewibawaan Pak Jokowi,” ujar Deddy.
Deddy juga mengimbau para sukarelawan untuk tidak menyeret Presiden ke arah manuver terkait Pilpres karena Jokowi masih menjabat sebagai Presiden.
Lebih lanjut, politikus PDIP ini juga mewanti-wanti jangan sampai Pilpres dituduh berpotensi curang karena manuver sukarelawan yang pada akhirnya menimbulkan persepsi bahwa presiden punya preferensi tertenu terkait pesta demokrasi 2024.
“Kami akan terus mengawal Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan dan memastikan bahwa Pilpres 2024 akan menghasilkan kepemimpinan nasional yang selaras dan menuntaskan visi Presiden Jokowi,” lanjutnya.
PDIP sebagai partai asal Jokowi, menurutnya, terbukti konsisten menjaga dan mendukung pemerintahan secara tuntas.
“Kami akan membuat perhitungan dengan pihak-pihak dan para petualang politik yang merugikan martabat presiden,” tutup Deddy.
Berita Terkait
-
GBK 'Katanya' Dipersiapkan untuk Piala Dunia U20 tapi Dipakai, Relawan Jokowi: Kami Minta Maaf Kalau Salah
-
Hasto Sesalkan Sikap Relawan yang Dinilai Justru Kerdilkan Prestasi Jokowi
-
Politikus PDIP Nilai Acara Nusantara Bersatu Rendahkan Martabat Presiden: Saya Yakin Jokowi Terpaksa Datang
-
Anggota DPR RI Minta Relawan Jokowi Jaga Kehormatan Presiden
-
Kritisi soal Relawan di GBK, Demokrat Sebut Jokowi Tak Pantas: Lebih Baik Uangnya untuk Korban Cianjur
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat