Suara.com - Politikus Partai Demokrat Irwan Fecho mengkritik manuver yang kerap dilakukan oleh Presiden Joko Widodo belakangan ini.
Irwan menilai bahwa dukungan yang diberikan Jokowi kepada calon-calon penerusnya baik secara terbuka maupun simbolik itu tidak etis.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, menurutnya, manuver yang dilancarkan Jokowi itu tidak tepat dilakukan oleh seseorang yang kini masih menjabat sebagai kepala negara.
"Tidak etis bagi Presiden Jokowi untuk melakukan endorsement terhadap calon penggantinya, walaupun dilakukan secara simbolik atau tersirat," ujar Irwan Fecho melalui keterangannya pada Minggu (27/11/2022).
Pernyataan itu disampaikan Irwan untuk merespons pernyataan Jokowi dalam acara Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Sabtu (26/11/2022) lalu.
Dalam acara itu, orang nomor satu di Indonesia ini mengajak para sukarelawannya untuk memilih calon pemimpin yang memikirkan rakyat. Tak sampai di situ, Jokowi juga memberikan ciri-ciri pemimpin, yakni berambur putih dan bisa dilihat dari kerutan pada wajahnya.
Politikus Demokrat ini lantas membandingkan sikap Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden pada 2014 lalu.
Berdasarkan pandangannya, SBY tidak pernah melakukan endorsement kepada kandidat capres yang akan menjadi penerusnya. Menurutnya, SBY mampu memosisikan diri kala itu.
"Sikap Presiden SBY adalah negarawan, mampu memosisikan diri di waktu yang tepat dengan tetap menjaga etika politik," lanjutnya.
Baca Juga: Indonesia Sabet 425 Medali di Asean Para Games ke-11, Jokowi: Pemerintah Kasih Bonus Rp 309 Miliar
Ketua DPD Demokrat Kaltim ini mengatakan seharusnya masyarakat diberi kebebasan untuk memilih pemimpin, tanpa dipengaruhi kepentingan elite.
“Membebaskan masyarakat menentukan pilihan politiknya adalah esensi dari demokrasi yang sehat dan substansial," lanjutnya.
Wakil Sekretaris Fraksi Demokrat di DPR ini menilai seharusnya Presiden dapat menjaga agar demokrasi bisa berjalan sehat, bukan prosedural, tetapi juga substansial.
Pemberian dukungan lewat kode-kode tertentu yang dilakukan seorang Presiden kepada kandidiat Capres 2024 menurutnya bukan cerminan demokrasi yang sehat.
"Ibarat pribahasa: menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Tingkah Presiden Jokowi menjatuhkan wibawa dan martabat seorang kepala negara," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Indonesia Sabet 425 Medali di Asean Para Games ke-11, Jokowi: Pemerintah Kasih Bonus Rp 309 Miliar
-
Datang ke Acara PPP, Ganjar Disambut Teriakan 'Presiden Rambut Putih', Bentuk Dukungan KIB?
-
Ramai-ramai Elite Demokrat 'Cibir' Jokowi: SBY Lebih Negarawan, Nggak Pernah Endorse Capres
-
Acara Relawan Nusantara Bersatu Di GBK Disebut Ajang Jokowi Unjuk Kekuatan: 'Soalnya Dia Sedang Lemah Di Mata Parpol'
-
Jleb! Jokowi Dibilang Aneh dan Kurang Cerdas Gegara Nyentil Capres Berwajah Cling
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata