Suara.com - Kementerian Sosial memberikan klarifikasi terkait beredarnya narasi mengenai kesempatan mengadopsi anak dan bayi yang menjadi korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya, beredar foto di media sosial yang menunjukkan beberapa bayi yang diduga berada di posko gempa Cianjur beserta keterangan yang menyebut bahwa bayi-bayi itu boleh diadopsi karena orang tua mereka menjadi korban meninggal dunia dalam bencana itu. Masyarakat yang berminat mengadopsi disebut dapat datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.
Seperti dikabarkan Warta Ekonomi, Kemensos merespons informasi itu dengan mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pengangkatan anak/adopsi tanpa melalui prosedur yang sah sesuai hukum.
"Jika menemukan anak hilang atau anak yang mengalami keterpisahan harap segera melapor kepada @kemensosri di nomor Command Center 171 atau Dinas Sosial setempat," tulis Kementerian Sosial melalui akun Instagram pada Senin (28/11).
Masyarakat yang ingin memberikan laporan mengenai anak hilang, anak yang mengalami keterpisahan, maupun ditemukan diminta melakukannya melalui:
1. Saluran telepon Command Center Kementerian Sosial RI melalui nomer 171
2. Saluran telepon, SMS, dan Whatsapp kepada Contact Person Dinas Sosial Cianjur melalui nomor 0857-9456-8999 (Bapak Dindin Amaludi, AKS, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Cianjur)
3. Datang langsung ke kantor Dinas Sosial Kabupaten Cianjur di Jl. Raya Bandung No.6, Cianjur, Jawa Barat 43281
Sebelumnya, melalui situs resminya, Kementerian Kominfo juga telah membagikan konfirmasi dari pihak RSUD Sayang Cianjur (melalui akun Instagram @rsudsayang.someah) yang mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
RSUD Sayang Cianjur juga tidak pernah mengeluarkan edaran terkait pengadopsian bayi korban gempa. Adapun bayi dalam foto tersebut adalah bayi yang dalam perawatan dan sudah dibawa atau dipulangkan ke masing-masing keluarganya.
Pihak RSUD Sayang Cianjur mengimbau kepada masyarakat untuk mencari kebenaran dari setiap informasi yang didapat. Hal tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, terlebih yang dapat merugikan.
Berita Terkait
-
Gempa Susulan di Cianjur Semakin Jarang Terjadi, Pengungsi Diminta Pulang ke Rumah
-
Kocak! Aksi Bapak-Bapak Korban Gempa Cianjur Pakai Daster, Akibat Banyak Bantuan Pakaian Wanita
-
Istri Lupa Tutup Aurat Saat Gempa Cianjur, Ide Spontan Youtuber Dede Inoen Panen Pujian
-
Kisah Walet: Anjing Pelacak Berhasil Temukan 10 Jenazah Korban Gempa Cianjur
-
Mengenal Walet, Anjing Jenis Dutch Shepherd yang Temukan 10 Jasad Korban Gempa Cianjur
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal
-
Kebakaran Terra Drone: Pemilik Bangunan Bakal Diperiksa, Tersangka Bertambah?