Suara.com - Lembaga survei Median mengungkap hasil surveinya terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saling berkejaran dengan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Sementara pasangan Ganjar Pranowo- Airlangga Hartanto menempati posisi ketiga, elektabilitasnya lebih tinggi dibanding pasangan Puan Maharani.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, survei mereka laksanakan pada 9-17 November 2022 dengan melibatkan 12.000 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data," kata Rico saat menggelar konferensi pers di Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).
Pada surveinya, Median membuat enam skenario pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diajukan ke responden. Skenario pertama memasangkan Prabowo-Cak Imin, Anies-AHY, Ganjar-Airlangga, dan Puan-Andika.
Hasilnya, pasangan Prabowo-Cak Imin menjadi pemenang jika pemilihan presiden dan wakil presiden dilangsungkan saat survei dilaksanakan. Keduanya memperoleh elektabilitas sebanyak 29,4 persen. Sementara posisi kedua ditempati pasangan Anies-AHY dengan perolehan elektabilitas sebesar 27,0 persen.
Meski dikalahkan pasangan Prabowo-Cak Imin, selisih elektabilitas antara kedua pasangan hanya 2,4 persen.
Posisi ketiga ditempati pasangan Ganjar-Airlangga dengan perolehan elektabilitas 26,9 persen. Jauh lebih tinggi dibanding pasangan Puan-Andika yang hanya memperoleh elektabilitas 3,0 persen.
Pada skenario kedua, Median hanya mengubah pasangan Ganjar, dari sebelumnya Airlangga menjadi Erick Thohir. Namun hal itu tida berpengaruh signifikan. Pasangan Ganjar-Erick tetap berada diposisi ketiga dengan peroleh elektabilitas 25,8 persen.
Baca Juga: Punya Harta Rp179 Miliar, Panglima TNI Andika Perkasa Gaspol Jadi Capres 2024 Usai Pensiun?
Posisi pertama tetap ditempati Prabowo-Cak Imin dengan elektabilitas 30,1 persen, disusul Anies-AHY 27,5 persen. Sementara Puan-Andika tetap menempati posisi keempat yang hanya memperoleh 2,4 persen.
Berita Terkait
-
Soal Kader Dukung Capres Tertentu, Bambang Pacul: Kalau Megawati Sudah Memutuskan, Semua Harus Patuh
-
Eks Anak Buah Prabowo Sebut Tak Sulit Menangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024
-
Punya Pemilih Loyalis, Teddy Gusnaidi Wajarkan Jokowi Endorse Capres Melulu
-
Presiden Jokowi Dinilai Sibuk Promosi Capres Favoritnya, Abdillah Toha Lempar Respon Menohok
-
Jokowi Diduga Endorse Ganjar dan Prabowo, Demokrat Sibuk 'Banding-bandingke': Kalau SBY Negarawan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri