Suara.com - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengaku mengasihani Presiden Joko Widodo karena harus mendengar kata-kata tidak layak yang diucapkan Benny Ramdhani terkait kesiapannya untuk bertempur demi sang presiden.
Dalam beberapa hari terakhir, ucapan Benny yang meminta izin tempur di lapangan hingga meminta Jokowi menegakkan hukum kepada para pihak yang melawannya memang banyak diberitakan.
Menurut Mardani, permintaan Benny ke Jokowi itu merupakan kata-kata racun yang tidak layak didengar.
"Itu bukan pernyataan yang layak didengar presiden. Kasihan presiden mendengar pernyataan toksik kayak gitu," kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Mardani mengatakan, sebagai seorang presiden, Jokowi seharusnya dapat mendatangkan ketenangan, kematangan, kecerdasan, dan sikap kenegarawanan.
"Jangan malah denger provokasi seperti itu," ujar Mardani.
Tinggalkan Saja Relawan
PKS sepakat dengan saran dari PDI Perjuangan kepada Presiden Jokowi untuk meninggalkan relawan seperti Benny Ramdhani. Bahkan, PKS lebih tegas menilai Jokowi tidak perlu lagi menghiraukan relawan.
"Saya setuju. Pak Jokowi kan mau apa lagi? Kan sudah selesai," kata Mardani.
Menurut Mardani, Jokowi seharusnya dapat mengakhiri kepemimpinannya selama dua periode dengan baik. Satu caranya adalah dengan tidak lagi berkontribusi di kegiatan relawan.
Ia menilai jika Jokowi terus melaksanakan kegiatan dengan relawan sebagaimana pada Sabtu pekan kemarin di acara Nusantara Bersatu, hal itu justru akan mencoreng citra dan pencapaian Jokowi.
"Tugasnya beliau 10 tahun menjadi presiden itu kalau dia husnul khotimah adalah kontribusi terbesar beliau. Jangan dicoreng dengan kegiatan relawan-relawan seperti ini," kata Mardani.
Tetapi, akan menjadi cerita yang berbeda apabila memang ada maksud lain dari keterlibatan Jokowi dalam kegiatan dengan relawan.
"Kecuali beliau mau tiga periode, dan itu salah secara konstitusi," ujar Mardani.
Berita Terkait
-
Lirikan Maut Prabowo ke Jokowi Saat Disebut Kepala BIN Cocok dengan Tipe Capres Ideal
-
Bak Ingin Adu Kekuatan, Kode-kode Jokowi Soal Capres Disebut Menantang Megawati
-
Usai Abstain, NasDem Kini Bersuara: Sebagai Koalisi Pemerintah Kami Dukung Revisi UU IKN
-
Panglima Tempur Jilah ke Jokowi: Kami Rindu ada Jenderal Militer Penjaga IKN dan NKRI dari Suku Dayak
-
Resmikan Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya, Jokowi Ingin Hentikan Gesekan Antara Mahasiswa Daerah
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Update Basarnas 2 Desember: 583 Orang Meninggal dan 553 Hilang dalam Bencana Sumatera
-
Ditangkap di Kamboja, Dewi Astutik Ternyata Pengendali Jaringan Fredy Pratama di Golden Triangle!
-
Gus Yahya Tolak Ultimatum Syuriyah PBNU, Tegaskan Tetap Jalankan Amanat Muktamar
-
Kejagung Telah Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Pajak 20162020
-
Kejagung Telah Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Pajak 20162020
-
Mendagri Dorong Daerah Kelola Sarpras Olahraga secara Profesional
-
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Normal, BNPB Pastikan Jaringan Listrik Bisa Segera Pulih
-
DPR Beri Lampu Hijau: Menteri PU dan Basarnas Silakan Pakai Dana Darurat untuk Bencana Sumatera
-
Pakar Hukum Desak Reformasi Polri Secara Radikal: Komisi III Harus Berani Berbenah Total
-
Kisah Pria Sampai Sewa Alat Berat Sendiri, Demi Temukan Jasad Ibu yang Tertimbun Longsor di Agam