Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak menampik jika dirinya disebut melakukan pencitraan sebagai pejabat. Pasalnya, ia mengaku memanfaatkan media sosial kekinian untuk dekat dengan rakyat atau konsituennya.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam diskusi yang diadakan salah satu bank ternama di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Ganjar mengaku mulai memanfaatkan media sosial kala dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR RI. Ia mengikuti terus perkembangan dari mulai Facebook, Twitter hingga Instagram.
"Berkembang medsos saya lah punya Facebook, ah Facebook kelamaan sekarang Twitter yang lebih kenceng, lalu Twitter saya ikut terus saya mainkan. Lalu saya buka diri komunikasi dan bagaimana pemimpin menjadi semakin dekat dengan rakyat karena tuntutan dari demokrasi," kata Ganjar.
"Maka saya gunakanlah alat ini (Handphone), maka alat ini adalah alat perjumpaan saya dengan konstituen saat itu," sambungnya.
Namun usai dirinya menjabat dua periode sebagai anggota legislatif, partai menugaskan dirinya bertarung di Pilkada Jawa Tengah. Kala itu ia mengaku tingkat keterkenalannya rendah, akhirnya ia memilih menggunakan medsos.
"Dengan elektabilitas yang sangat rendah karena cuma tiga persen dan dikenal hanya 7 persen saya harus melawan incumbent ga ada orang kenal. Apa caranya? Medsos lah medsos sekali saya nge-twit Facebook saat itu liat semua. Lalu muncul IG lebih kenceng lagi," ungkapnya.
Tak hanya itu, Ganjar kekinian juga memiliki jejaring sosial TikTok. Dari situ dirinya lebih dikenal banyak masyarakat.
"Maka dengan TikTok itu sampai ketemu orang ngomong gini 'ah ini siapa ya oh pak Ganjar artis TikTok'. Saya diomongin," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pesan dari itu semua bahwa dengan medsos dirinya dimudahkan berkomunikasi dengan masyarakat. Ia mengakui jika dengan hal itu dirinya juga melakukan pencitraan.
Namun, pencitraan yang dilakukannya tetap dengan ukuran-ukuran tertentu.
"Dan betul pencitraan sebagainya, wong saya Gubernur kalau saya nggak membangun citra bagaimana. Ada pasti dibangun ngumpulin orang menbangun citra. Tapi pencitraan itu mesti diukur seberapa konsistensi dilakukan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cerita Soal Awal Karir Politiknya, Ganjar Sempat Ogah Masuk Golkar dan PPP, Akhirnya Pilih PDI
-
Ditanya Jika Jadi Presiden di 2024 Bakal Teruskan Legacy Jokowi Atau Tidak, Ganjar: Nanti Saya Jawab
-
Ditanya Emak-emak Soal Pemimpin Kerutan di Wajah dan Berambut Putih, Ganjar: Saya Tertuduh
-
Anne Ratna Mustika Sebut Dedi Mulyadi Sibuk Pencitraan Hingga Lupa Hutang, Publik: Tanpa Kang Dedi, Ambu Tidak Jadi Bupati
-
Bukan Ganjar Pranowo yang Dimaksud Jokowi, Terungkap Ini Sosok Berambut Putih dan Keriput
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta