Suara.com - Penyidik Bareskrim Polri akan memeriksa keluarga mantan polisi Ismail Bolong terkait bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur hari ini.
Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Pipit Rismanto mengatakan "Mereka sudah konfirmasi hadir. Kami nggak tahu jam berapa mereka hadir, kami akan siapkan. Jam berapa aja kami layani."
Sebelumnya, Pipit mengatakan anak dari Ismail Bolong yang menjadi direktur utama perusahaan akan diperiksa Kamis (1/12/2022).
Pada agenda pemeriksaan Selasa (29/11/2022), lalu, Ismail Bolong kembali mangkir dari panggilan penyidik.
Pengacara Ismail Bolong menjelaskan kliennya tidak datang karena sakit.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan penyidik akan berupaya menghadirkan Ismail Bolong untuk diperiksa, terutama terkait testimoninya yang menyebut (ada dugaan) setoran uang dari bisnis tambang ilegal ke Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
"Tentunya kami mulai dari Ismail Bolong dulu, nanti dari sana lalu kita periksa. Karena kan kalau pidana harus ada alat buktinya," kata Sigit, Sabtu (26/11/2022).
Testimoni Ismail Bolong disampaikan melalui video yang kemudian beredar di media sosial.
Kasus ini mengemuka di tengah proses hukum terhadap kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yosua yang menjerat Ferdy Sambo dan kelompoknya.
Agus Andrianto membantah menerima uang setoran hasil bisnis tambang ilegal dari Ismail Bolong.
"Saya ini penegak hukum, ada istilah bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup, maklumlah kasus almarhum Brigadir Yosua aja mereka tutup-tutupi," kata Agus, Jumat (25/11/2022).
Dia meyakini testimoni Ismail Bolong di bawah tekanan.
Berita Terkait
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
Curhat Komunitas DAS Balantieng, Hulu Menyoal Kompensasi, Hilir Tuntut Ketegasan Polisi
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Penertiban Tambang Ilegal di Gunung Halimun Salak
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini