"Kalau kecolongan itu, mengambil barang milik orang lain sebagian atau seluruhnya tanpa izin ya. Itu nyolong," tabahnya.
Boy mengungkapkan, pada peristiwa seperti ini pelaku mencari kesempatan untuk melakukan perbuatan jahatnya.
"Jadi dia cari celah-celah kapan, jamnya. Jadi, dia bisa jadi ketika semua kita sedang tertidur, kita tidak ada di tempat, tapi dilihat ada simbol-simbol yang layak untuk diserang, dilakukan itu," tuturnya.
"Jadi, yang terpenting kita semua adalah waspada," katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Santoso menilai Polri kerap kecolongan terkait teror penyerangan yang kerap dilakukan di beberapa kantor polisi.
"Atas peristiwa penyerangan bom bunih diri yang terjadi beberapa kali di markas polisi menandakan bahwa institusi Polri kecolongan," kata Santoso dihubungi.
Ia mengatakan ada beberapa tujuan yang ingin dicapai para terorisme dengan menyerang kantor-kantor polisi.
"Penyerangan dilakukan di pos atau markas polisi adalah untuk syok terapi, cepat diketahui publik, dan menunjukan merka ada," ucap Santoso.
Tak hanya itu, ia meminta adanya antisipasi dari kepolisian agar serangan-serangan serupa tidak kembali terulang. Menurutnya pelibatan intrumen lain juga penting untuk melakukan pencegahan terorisme.
Baca Juga: Kutuk Keras Bom Polsek Astana Anyar, Jubir Wapres Maruf: Cederai Islam
"Agar tidak terulang kembali instrumen penegak hukum termasul badan intelejen dan BNPT tidak ego sektoral dalam penanggulangan dan pemberantasan terorisme," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat