Suara.com - Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 terus berlanjut, setelah sebelumnya digelar di desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Klaten, kali ini Sosialisasi digelar di 6 d esa wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dihadiri tidak kurang dari 600 warga dan penggerak pariwisata desa, sosialisasi berlangsung di Kalurahan Madurejo, Gayamharjo, Sambirejo, Wuykirharjo, Sumberharjo dan Tamanmartani.
Sosialisasi Sadar Wisata (SSW) merupakan rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0, menjadi program unggulan Kemenparekraf yang didukung penuh Bank Dunia sepanjang tahun 2022 hingga tahun 2023. Dengan mengusung 4 pesan utama meliputi Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), Pelayanan Prima, dan Manajemen Konflik, Sosialisasi ini diharapkan dapat mendukung kesiapan para pelaku pariwisata dalam mengembangkan desa wisata menuju terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Menparekraf/Baparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, pada kesempatan sebelumnya mengatakan, fokus untuk mengembangkan pariwisata yang berkualitas (quality tourism) merupakan kebijakan yang telah dilakukan.
Menyoroti hal serupa, pada kesempatan terpisah Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham juga menyebutkan pariwisata berkualitas dapat menciptakan peluang bagi desa wisata untuk mengambil peran.
“Wisatawan memilih mencari tempat-tempat baru, masyararakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata dan ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (8/12/2022).
Untuk itu, Martini mendorong desa wisata untuk menggali potensi yang ikonik dan menarik dari produk-produk wisata yang ada untuk ditonjolkan, karena desa wisata juga membutuhkan identitas (branding), diantaranya dengan cara mengangkat keunikan lokal yang dimiliki.
Pentingnya mengangkat keunikan desa wisata ini juga menjadi perhatian dari Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Restog Krisna Kusuma, saat membuka secara langsung Sosialisasi Sadar WIsata yang berlangsung di Kabupaten Sleman.
Pasca-pandemi, ujarnya, perjalanan wisata didominasi pergerakan pariwisata nusantara atau domestik, dengan kecenderungan pada pola wisata yang bersifat luar ruangan (outdoor), termasuk atraksi, keindahan alam dan budaya.
“Oleh sebab itu, desa wisata menjadi salah satu alternatif yang dapat membangun experience dan dapat memberikan kesan bagi wisatawan, dengan menghadirkan ciri khas dan keunikan produk lokal, serta pelayanan yang berkualitas,” ucap Restog.
Pada kesempatan yang sama, selain menekankan pentingnya desa wisata memiliki identitas dan keunikan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid juga menjelaskan upaya menjadikan pariwisata sebagai lokomotif perekonomian diantaranya melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelolaan pariwisata.
“Pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, salah satunya adalah dengan partisipasi masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM, maka masyarakat akan dapat berpartisipasi dalam kemajuan pariwisata. Sehingga kemudian masyarakat bukan hanya sebagai penonton saja, tapi sekaligus sebagai pelaku,” tutur Ishadi.
Salah satu pelaku pariwisata yang menjadi peserta Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.
“Para narasumber disini mengingatkan kembali hal-hal yang sepertinya sederhana tapi sebetulnya penting untuk dilakukan, misalnya bagaimana bersikap dan berpenampilan, juga tentang bagaimana menghadapi konflik. Jadi bagus sekali,” ujar Agung Susila seorang pegiat seni budaya Jemparingan (panahan tradisional Jawa) yang berasal dari Kalurahan Tamanmartani, Sleman.
Secara nasional, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari sosialisasi tahap pertama yang telah sukses di gelar di 65 Desa Wisata sejak awal tahun 2022 dan saat ini memasuki tahap lanjutan dari Sosialisasi Sadar Wisata yang akan digelar di 90 Desa Wisata berikutnya yang belokasi di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas, meliputi Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Wakatobi dan Labuan Bajo.
Berita Terkait
-
Ajak Masyarakat Berikan Pelayanan Prima disertai CHSE, Kemenparekraf Gelar Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di 8 Desa Wisata
-
Lanjutkan Sosialisasi Sadar Wisata Tahap 2 di 4 Desa Wisata Wakatobi, Kemenparekraf Tekankan Pentingnya Pelayanan Prima
-
Digelar Enam Hari di Desa Wisata Kebonagung, Pekan Budaya Difabel Libatkan 60 Persen Penyandang Disabilitas
-
Menparekraf Sebut Desa Wisata Situs Gunung Padang Alami Kerusakan Akibat Gempa, Dampaknya Parah Gak?
-
KWB Auto Rally 2022, Upaya Pemkot Batu Kenalkan Desa Wisata Lewat Kegiatan Otomotif
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir