News / Nasional
Selasa, 13 Desember 2022 | 14:03 WIB
Peracun keluarga sendiri di Magelang, Jawa Tengah. (YouTube/tvOneNews)

Detik-detik Korban Meregang Nyawa

Mengerikan, pelaku lalu menjelaskan reaksi para korban setelah meneguk racun.

“Yang pertama dari ibu dulu, ibu mulai mual dan muntah, saya sempat menanyakan, ’kenapa bu?’,” katanya. 

“Terus tidak lama disusul bapak di kamar mandi mual dan muntah juga,” imbuhnya.

“Terus ketika posisi saya di kamar mandi bapak, itu mbak bangun dari tempat tidurnya dan mengatakan ‘mau muntah’ lalu ke kamar mandi juga,” kata pelaku. 

“Dan tidak lama terdengar suara benturan dan jatuh,” lanjut peracun.

Mengingat Kembali Kasus Sate Sianida di Bantul

Polda DIY mengungkap sosok wanita misterius pengirim sate beracun sianida yang menewaskan seorang bocah SD asal Sewon, Bantul bernama Naba Faiz Prasetya (10).

Dalam konferensi pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021), sosok Nani Aprilliani Nurjaman (25) dihadirkan di depan awak media. Sebelumnya, ia ditangkap di tempat tinggalnya di wilayah Potorono, Banguntapan, Bantul.

Baca Juga: Bharada E Ungkap Perintah Pertama Ferdy Sambo Setelah Brigadir Yosua Tewas: Kau Cek HP-nya!

Wanita yang kini berstatus sebagai tersangka ini sengaja mencampur racun jenis C, yang merupakan Kalium Sianida (KCN), ke bumbu sate karena sakit hati dengan orang berinisial T, yang kemudian diketahui merupakan anggota Polresta Yogyakarta, Aiptu Tomy.

Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menjelaskan, Nani sakit hati pada Tomy karena keduanya pernah berhubungan dekat, tetapi akhirnya Tomy menikahi perempuan lain.

Pertemuan mereka di salon tempat Nani bekerja menjadi awal perkenalan hingga keduanya menjalin kedekatan.

Menceritakan kekecewaannya pada seorang teman berinisial R, Nani disarankan R untuk memberi pelajaran pada Tomy dengan memberi makanan yang sudah dicampuri KCN supaya Tomy merasa mulas hingga diare.

"Namun, sate yang awalnya ditujukan kepada T, malah berpindah ke tangan driver ojek online. Setelah dikonsumsi anak driver itu, efeknya tidak seperti yang dibayangkan hingga menyebabkan bocah SD tewas," terang Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi.

Load More