Suara.com - Deo (22) membongkar alasannya tega menghabisi keluarganya sendiri dengan racun sianida. Dirinya mengklaim setiap curhat ia tak pernah ditanggapi kedua orang tuanya.
Sementara, menurut pelaku, ketika kakak kandungnya yang curhat, ortunya lebih mau mendengarkan.
“Curhat dengan orang tua pun tanggapannya tidak sebagus kakak kandung saya curhat kepada orang tua,” kata Deo.
Dalam kesempatan yang sama, Deo juga mengungkapkan alasannya tega menghabisi keluarganya sendiri.
Pelaku sakit hati diperlakukan berbeda oleh keluarganya.
“Rasa sakit hati yang terpendam sudah lama, dan juga orang tua menagih hasil investasi yang telah saya janjikan,” kata Deo.
Ia mengklaim, sudah sakit hati dengan keluarganya sendiri sejak awal masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Sakit hati yang saya alami itu sejak awal SMA saya mulai dibedakan dalam keluarga, dari perihal sepele maupun yang lainnya,” ujarnya.
Pagi Jahanam di Tangan Si Beban Keluarga
Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Ayah Ibu dan Kakak Kandung, Pelaku Terinspirasi Kasus Sate Sianida
Deo lalu menjelaskan bagaimana ia menghabisi keluarganya sendiri.
Di pagi yang jahanam itu, keluarga menjalani rutinitas seperti biasa, tapi si anak bungsu sudah merencanakan niat jahatnya.
“Setiap pagi keluarga membuat teh, tapi yang dibuatkan hanya tiga, ayah, ibu, dan kakak aja. Terus di hari Senin itu tanggal 28 November sudah ada niatan untuk mencampur teh dan kopi kalium cn itu ke dalam minuman masing-masing,” kata Deo.
“Bapak itu teh, tapi dengan kondisi lebih kental daripada punya ibu. Ibu teh juga tapi tidak terlalu kental, sedangkan kakak es kopi,” lanjut peracun.
Detik-detik Korban Meregang Nyawa
Mengerikan, pelaku lalu menjelaskan reaksi para korban setelah meneguk racun.
Berita Terkait
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Jenazah Alvaro Kiano Nugroho Diserahkan Kembali ke Keluarga
-
Bukan Dimutilasi, Polisi Beberkan Mengapa Kerangka Bocah Alvaro Berceceran di Tenjo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global