Suara.com - Pakar politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menganggap orang atau pihak yang mendukung Jokowi tiga periode atau menunda pemilu sangat menyedihkan.
Seperti yang diketahui, wacana penundaan Pilpres 2024 dan perpanjangan periode Jokowi sebagai presiden kembali mencuat.
Menurut Hendri, para pihak maupun pejabat yang meminta pemilu ditunda itu patut dikasihani.
"Saya sih cenderung kasihan ya dengan para pejabat yang terus menyerukan penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden jadi tiga periode,” kata Hendri dikutip dari wartaekonomi -- jaringan Suara.com, Selasa (12/12/2022).
Pasalnya, para pihak tersebut dinilai haus akan kekuasaan, serta ingin langgeng sebagai pejabat tanpa adanya proses evaluasi dari masyarakat.
Hendri juga menilai bahwa para pihak pendukung pemilu ditunda kini terlihat sangat ketakutan.
Terutama adalah para pejabat yang gempar memunculkan wacana tersebut. Mereka dinilai takut kehilangan jabatan atau posisinya di masyarakat.
Mengingat pejabat itu nantinya akan berhenti dari jabatan yang mereka banggakan. Mereka tak akan lagi mendapat posisi di masyarakat.
Secara blak-blakan, Hendri menyebut bahwa para pejabat itu bangga dengan posisinya dan bukan untuk tugas negara.
“Kelihatan sekali ketakutannya bila tidak menjadi pejabat lagi, tidak memiliki sebuah posisi di masyarakat, yang menurut mereka itu posisi yang bisa dibanggakan, bukan tugas untuk negara,” ungkap Hendri.
Lantas, Hendri menyatakan Pilpres 2024 harus tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal apapun alasan dan kondisinya.
Sebab menurut Hendri, adanya pemilu merupakan sebuah inti dari demokrasi Indonesia.
“Demokrasi kan begitu, ada evaluasi pemimpin dan persiapan pergantian pemimpin yang baru, semua alasannya itukan harusnya justru bisa diperbaiki dengan pemimpin baru," jelas Hendri.
"Kalau alasan-alasan itu adanya di era pemerintahan sekarang artinya memang ada kekurangan dan harus segera diperbaiki kekurangan-kekurangan itu,” lanjutnya menambahkan.
Berita Terkait
-
Cerita Bennu Sorumba Diminta Jadi Perias di Nikahan Kaesang-Erina, Syok karena Permintaan Langsung Iriana Jokowi
-
KIB: Jangan Tanya Penundaan Pemilu, Kami Ngomonginnya Pemilu On The Track
-
'Lebih Ringan Dijungkirkan' Nasib Jokowi Disebut Bisa Dilengserkan Seperti Soeharto Gegara Isu Perpanjangan Jabatan
-
Viral Video Kebiadaban TPNPB-OPM, Korban Sudah Mati Tubuhnya Masih Ditusuk-tusuk Senjata Tajam!
-
CEK FAKTA: Ganjar Pranowo Gandeng Ahok untuk Duet Maju Pilpres 2024, Benarkah?
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional