Suara.com - Momen Anies Baswedan tidak dapat berfoto bersama Presiden Joko Widodo saat menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono mesih menjadi polemik. Meski ketika itu Iriana dan besan Jokowi sempat mengajak Anies untuk berfoto bersama, namun gagal terlaksana.
Pengamat politik, Refly Harun menilai hal itu merupakan perlakuan yang kurang menyenangkan terhadap Anies.
Peristiwa itu terjadi saat keluarga besan Presiden Jokowi, meminta untuk berfoto bersama Anies dan keluarga usai bersalam-salaman.
Namun, tidak ada kejelasan kegiatan berfoto tersebut akan dilakukan atau tidak lantaran antrean tamu juga semakin panjang.
Terlebih, Anies berkali-kali tampak diperingatkan untuk turun oleh orang berjas di sana karena antrian semakin panjang. Alhasil, Anies pun pamit ke keluarga Erina yang mengajaknya berfoto.
“Harus kita pahami ya, kadang-kadang soal seperti ini soal yang seolah-olah terkait dengan martabat ya,” kata Refly dilansir dari wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (14/12/22).
Ahli hukum tata negara itu berpendapat, biasanya dalam menghadiri sebuah pesta pernikahan seseorang mulai dari antre hingga kemudian diajak berfoto bersama oleh pihak mempelai dan keluarga sebuah kehormatan. Hal itu menunjukkan penting atau tidaknya sosok tamu tersebut.
“Karena menunjukkan penting atau tidaknya kita. Jadi kalau kita orang penting ya itu ketika salaman diberikan jalur khusus, kita dianggap VIP. Lalu ketika bersalaman dan diajak berfoto kan begitu setelah berfoto dipersilahkan di tempat VIP,” jelas dia.
Persoalannya adalah Anies Baswedan menurutnya adalah salah satu orang penting yang harusnya masuk dalam daftar VIP.
Baca Juga: Dicopot dari Sekda, Abdul Hayat Gugat Presiden Jokowi hingga Gubernur Sulsel ke PTUN
“Anies harusnya menikmati maqom itu juga ya kan karena walaupun dia mantan Gubernur DKI tetapi dia akan sangat dikenal, sangat terkenal ya,” katanya.
Bahkan, kata Refly, bisa dibilang orang Indonesia yang paling dikenal selain Jokowi sendiri atau orang dengan elektabilitas tiga besar adalah Anies.
"Jadi kalau kita bicara mengenai calon pemimpin ke depan, ya Anies lah orangnya,” jelasnya.
Refly menilai, setidaknya ada beberapa alasan mengapa sesi foto itu tidak terjadi.
“Pertama Presiden Jokowi tidak berniat untuk mengajaknya berfoto bareng, kedua protokoler perkawinan tidak menempatkan Anies untuk mendapatkan sesi foto bareng ya kan,” katanya.
“Dan permintaan mertua Kaesang itu tidak bisa dipenuhi karena dia terikat pada protokoler. Sayangnya memang seperti itu,” tambahnya.
Menurut Refly kejadian ini bisa jadi pelajaran penting juga bagi banyak pihak, serta Anies Baswedan.
“Hari ini barangkali dia dilecehkan dalam tanda kutip, tapi mudah-mudahan nanti suatu saat dia akan mendapatkan kehormatan tertinggi,” katanya.
“Siapapun itu jadi kalau kita pengen dihormati suatu saat rajin-rajinlah dilecehkan,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci