Suara.com - Safari politik Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden Partai NasDem ke berbagai daerah menuai pro kontra hingga panen kritikan dari sejumlah pihak.
Anies bahkan dinilai telah mencuri start kampanye dengan safari politiknya, sampai-sampai ada pihak yang melaporkannya ke Bawaslu.
Kendati demikian, Bawaslu menyebut bahwa safari politik Anies tersebut tak melanggar aturan.
Menurut pengamat politik Hendri Satrio, lawan politik Anies tak perlu khawatir dengan manuver bakal capres NasDem itu.
Pasalnya, proses pencapresan menjelang Pilpres 2024 mendatang juga masih lama dan jauh.
Anies sendiri masih belum mendapatkan tiket yang lengkap dan masih dalam tahap perkenalan.
"Ini prosesnya masih jauh ya. Jadi ini masih dalam tahap perkenalan aja nih mas Anies. Apalagi belum lengkap tiketnya. Jadi masih jauh sekali jadi tidak perlu khawatir lah," kata Hendri Satrio dikutip dari Wartaekonomi -- jaringan Suara.com, Rabu (14/12/2022).
Selain itu, Hendri menyebut bahwa safari politik Anies tersebut dinilai efektif di beberapa daerah. Hal itu dibuktikan dengan antusiasnya para warga dengan sambutan yang cukup besar di sejumlah daerah.
Karena itu, ia menilai safari politik atau kunjungan Anies cukup efektif sebagai langkah pengenalan sosoknya di luar DKI Jakarta.
Baca Juga: NasDem Ngaku Kecipratan Efek Ekor Jas Anies, Safari Politik Bikin Elektabilitas Keduanya Meroket
"Tapi kalau dibilang efektif atau tidak, ya bisa dibilang ada gunanya dia keliling-keliling, paling tidak untuk memperkenalkan diri. Karena Mas Anies kan selama ini dikenal di Jakarta, belum tentu dikenal di berbagai daerah," jelas Hendri Satrio, Rabu (14/12/2022).
Hendri sendiri sependapat dengan Bawaslu bahwa safari politik Anies bukanlah sesuatu hal yang salah dan tak melanggar aturan.
"Sehingga tidak bisa disebut safari politik Mas Anies, bukan pelanggaran. Itu kan sudah dijawab Bawaslu sendiri," terangnya.
Berita Terkait
-
NasDem Ngaku Kecipratan Efek Ekor Jas Anies, Safari Politik Bikin Elektabilitas Keduanya Meroket
-
Tagar AniesNasdemOut Bergema di Twitter, Warganet: Nggak Punya Prestasi!
-
'Utang' Anies ke Prabowo Dianggap Sudah Lunas
-
Gencar Isu Pemilu 2024 Ditunda, Jadi Cara Baru Jegal Anies Nyapres?
-
Lawan Disebut Takut Gegara Safari Politik Anies, Pengamat: Tak Perlu Khawatir Lah
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang