- IDAI menyampaikan lima rekomendasi kunci kepada Badan Gizi Nasional.
- Hampir 7.000 anak menjadi korban keracunan MBG.
- Pemerintah janji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis.
Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas maraknya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Menyusul ribuan siswa yang menjadi korban, IDAI mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi total dan memastikan program tersebut tidak lagi membahayakan keselamatan anak.
Ketua Umum IDAI, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menegaskan bahwa ribuan kasus keracunan ini adalah masalah yang sangat serius.
"Diperlukan evaluasi secara menyeluruh atas program ini dan memastikan program yang sedang berjalan itu tepat sasaran, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Indonesia," tegas Piprim melalui keterangannya, Minggu (28/9/2025).
Sementara itu, Sekretaris Umum IDAI, DR Dr Hikari Ambara Sjakti, SpA(K), menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan program ini benar-benar membawa manfaat.
Lima Rekomendasi Kunci dari IDAI
Atas dasar keprihatinan tersebut, IDAI menyampaikan lima rekomendasi kunci yang perlu menjadi perhatian Badan Gizi Nasional dalam menjalankan program MBG:
- Prioritaskan Keselamatan: Anak, balita, dan ibu hamil adalah kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan.
- Jamin Keamanan Pangan: Seluruh proses, mulai dari penyediaan, pengolahan, hingga distribusi, wajib mengikuti standar keamanan pangan (food safety).
- Pastikan Kualitas Gizi: Menu harus disusun oleh ahli gizi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
- Perketat Pengawasan: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus tersertifikasi dan diawasi secara ketat oleh Badan Gizi Nasional.
- Siapkan Prosedur Mitigasi: Pemerintah harus menyiapkan prosedur penanganan kasus keracunan yang melibatkan semua pihak terkait dan memberdayakan layanan aduan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak