Suara.com - Polemik orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 yang menolak penggusuran dan pemindahan paksa sekolah anaknya tengah jadi sorotan. Diketahui mereka melawan rencana pemusnahan sekolah oleh Pemkot Depok untuk dibangun masjid raya. Aksi demo pun terjadi pada Selasa (13/12/2022) untuk menyuarakan penolakan penggusuran SDN Pondok Cina 1.
Menariknya dalam salah satu spanduk demo, ada gambar tulang serta kutipan pernyataan dari Khalifah Umar bin Khattab terkait keberpihakannya pada seorang Yahudi miskin yang tanahnya akan digusur oleh penguasa Mesir. Kutipan itu nyatanya punya kemiripan dengan polemik penggusuran SDN Pondok Cina 1 yang kemudian akan dibangun masjid. Simak penjelasannya berikut ini.
Permasalahan Pemkot Depok dengan para orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 sebenarnya telah terjadi sejak Agustus lalu. Para orang tua dapat pemberitahuan sekolah SDN Pondok Cina 1 akan digusur untuk dijadikan masjid.
Kemudian para siswa nantinya akan dipindahkan ke SDN Pondok Cina 3 dan 5. Namun para orang tua menolak rencana tersebut karena akan mengubah pola aktivitas anak-anak mereka.
Penyebabnya tak lain karena kelas-kelas di SDN Pondok Cina 3 dan 5 sudah digunakan. Sementara itu anak-anak yang pindah dari SDN Pondok Cina 1 baru bisa menggunakan kelas pada siang hari.
Para orang tua juga memandang sebenarnya tidak ada urgensi membangun masjid di Jalan Margonda, Depok, tempat SDN Pondok Cina 1 berdiri karena di sana sudah ada lebih dari 10 masjid.
Polemik penggusuran sekolah untuk dijadikan masjid itu sudah menjadi sorotan berbagai pihak, mulai Kementerian Pendidikan, Komnas HAM, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Namun di sisi lain, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim rencana penggusuran itu sudah didasari berbagai kajian yakni kajian lingkungan dan lalu lintas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap mulanya Pemkot Depok meminta bantuan anggaran untuk membangun masjid raya. Ridwan pun menyanggupi permintaan tersebut dengan penegasan Pemkot Depok harus lebih dulu mempersiapkan lahan dan mengatasi segala persoalannya.
Baca Juga: Deolipa Tetap Polisikan Walkot Depok Meski Relokasi SDN Pondok Cina 1 Ditunda: Kami Tak Peduli!
Ridwan Kamil mendapatkan kabar lahan untuk pembangunan masjid tersebut siap pada 2021 lalu. Tapi kini lahan tersebut menjadi polemik berkepanjangan. Namun belakangan ini Mohammad Idris menegaskan upaya pemindahan SDN Pondok Cina 1 ditunda.
2. Kisah Umar bin Khattab Selamatkan Pria Yahudi yang Tanahnya Akan Dibangun Masjid
Polemik penggusuran sekolah untuk dijadikan masjid tersebut mengingatkan para orang tua murid yang menolak pada kisah Khalifah Umar bin Khattab. Diceritakan dari buku berjudul "The Great of Two Umars", Gubernur Mesir Amr ibn al-Ash ingin membuat masjid megah di dekat istananya tapi di sana ada gubuk reyot milik seorang Yahudi.
Pria Yahudi pemilik gubuk ringkih itu kemudian minta bantuan pada Umar bin Khattab. Setelah perjalanan jauh menuju Madinah tempat khalifah Umar bin Khattab, pria Yahudi itu bingung karena diberi satu tulang belikat onta dengan garis silang oleh sang khalifah.
Pria Yahudi itu lalu memberikan tulang belikat tersebut pada Gubernur Mesir. Sang gubernur terkejut ketika melihat garis silang di tulang belikat onta tersebut.
Dengan tubuh gemetar, Gubernur Mesir memanggil pembantunya untuk membatalkan pembangunan masjid. Gubernur juga memerintahkan untuk mengembalikan hak milik Yahudi itu dengan kerugiannya. Yahudi itu senang sekaligus bingung dengan apa yang terjadi.
Berita Terkait
-
Deolipa Tetap Polisikan Walkot Depok Meski Relokasi SDN Pondok Cina 1 Ditunda: Kami Tak Peduli!
-
Kenapa Mohammad Idris Ngotot Gusur SDN Pondok Cina 1 Untuk Bangun Masjid Raya, Deolipa Laporkan Orang-orang Ini
-
Relokasi SDN Pondok Cina 1 Ditunda, Deolipa Tetap Polisikan Wali Kota Depok: Kami Tak Peduli!
-
Daftar Kontroversi Wali Kota Depok, Kini Tuai Polemik Soal Relokasi SDN Pondok Cina 1
-
Telantarkan Anak SD Dalih Bangun Masjid, Deolipa Polisikan Walkot Depok Secara Pribadi: Saya Tak Mau Libatkan Ortu Murid
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?