Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto meminta lembaga survei SMRC untuk bertaubat usai dalam surveinya menyatakan PAN tidak akan lolos ambang batas parlemen. PAN dalam hasil survei SMRC disebut hanya meraih 1,7 persen.
Yandri mengatakan, bahwa selama 5 kali ikut Pemilu PAN selalu lolos ke parlemen. Menurutnya, perolehan suara PAN secara resmi dalam pemilu selalu jauh dari apa yang dinarasikan hasil survei.
"Jadi gini, PAN itu sudah 5 kali ikut pemilu, alhamdulillah selalu lolos parlemen threshold, jauh di atas angka yang ditafsir atau ditampilkan atau dinarasikan oleh lembaga lembaga survei termasuk SMRC, oleh karena itu saya kira mereka ini harus taubat ini sebenarnya," kata Yandri kepada wartawan dikutip Senin (19/12/2022).
Yandri mengatakan, lembaga survei termasuk SMRC tersebut harus bertaubat membangun narasi yang tak valid.
"Taubat membangun narasi yang tidak valid dan tidak fair, dan saya tidak tahu apakah mereka pesanan atau apa ya," tuturnya.
Yandri justru mempertanyakan apakah hasil-hasil survei tersebut merupakan pesanan atau bagaimana. Pasalnya, hasil survei selalu menempatkan PAN di bawah ambang batas parlemen.
"Selalu narasinya itu, tidak lolos parlemen threshold padahal ini lima kali lho. Kecuali sekali, lolos, dua kali, itu boleh, tapi saya gatau nih, Saiful Muzani, ya mungkin ada pesanan khusus kali ya," tuturnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, pada faktanya PAN suaranya selalu melebihi ambang batas parlemen. Ia mengaku adanya hasil survei dijadikannya sebagai penyemangat.
"Faktanya PAN itu selalu lolos dan bahkan jauh melampaui sampai 6, 5 angka ya kan. Kalau mereka bilang 1,7 atau1,9 jadi 7,9 ya kan. Jadi 8,7 gitu lho, jadi saya kira mesti bertobat lah para lembaga lembaga survei yg mengaku sgt pintar dan akurat ternyata nggak akurat gitu lho. Tapi gapapa, itu bagi kami bawa santai saja, sebagai penyemangat kami," pungkasnya.
Baca Juga: Perindo Salip NasDem, PDI Perjuangan Duduki Puncak Survei SMRC
Hasil Survei
Sebelumnya Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC) merilis hasil survei teranyar terkait elektabilitas partai peserta Pemilu 2024. Berdasar hasil survei tersebut, PDI Perjuangan atau PDIP diklaim masih berada di posisi pertama dengan angka persentase dukungan mencapai 24,1 persen.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyebut di posisi kedua diduduki Golkar dengan angka persentase dukungan sebesar 9,4 persen. Sedangkan di posisi ketiga ditempati Gerindra dengan dukungan mencapai 8,9 persen.
"Jika Pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 24,1 persen; disusul Golkar 9,4 persen; Gerindra 8,9 persen; Demokrat 8,9 persen; PKS 6,2 persen; PKB 6,1 persen; Perindo 4,6 persen; Nasdem 3,2 persen; PPP 2,9 persen; dan PAN 1,7 persen. Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen," kata Deni dalam keterangannya, Minggu (18/12/2022).
Apabila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 lalu, lanjut Deni, persentase angka dukungan terhadap PDIP dan Demokrat mengalami peningkatan. Sedangkan partai lain cenderung mengalami penurunan.
"Dibanding hasil Pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 24,1 persen. Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen, atau relatif stabil," jelasnya.
Berita Terkait
-
Survei NasDem Jeblok Sampai Disalip Perindo, Mana Efek Jagokan Anies Di Pilpres 2024?
-
Safari Politik Anies Disebut Tak Ngefek Tingkatkan Suara, NasDem: Seperti Itu di Survei Tak Masalah
-
Perindo Salip NasDem, PDI Perjuangan Duduki Puncak Survei SMRC
-
Survei SMRC: Elektabilitas PDIP Teratas, Perindo Salip Nasdem
-
Survei SMRC Terbaru: PDIP Menguat, Demokrat Stabil, Partai Lainnya Turun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal