Suara.com - NasDem disebut sebagai partai yang gagal oleh PDIP, lantaran telah memberi sobekan tiket pencapresan 2024 kepada Anies Baswedan.
Hal tersebut menyusul sosok mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bukan lahir dari kader partai manapun.
"Adalah partai gagal mencalonkan orang lain yang bukan kadernya untuk menjadi calon presiden," ucap anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak pada tayangan Kanal YouTube Indonesia Lawyers Club dikutip pada Senin, (19/12/2022).
Ia menegaskan bahwa, tujuan dari terbentuknya sebuah partai politik adalah untuk mendirikan kadernya menjadi calon presiden, bukan dari orang luar partai.
"Buat apa partai politik? Buat apa dana pembinaan yang diterima dari pemerintah?" tanyanya.
Gilbert juga membantah jika partai yang diketuai oleh Megawati tersebut takut, hanya karena belum memberikan nama sebagai calon presiden berikutnya.
PDIP, kata dia, justru sedang menunggu momen yang tepat untuk mendeklarasikan calon presiden mereka.
"Tidak pernah kami mengatakan PDIP belum berani, hanya menunggu momen," tuturnya.
Sementara itu, politikus senior Partai Nasdem Bestari Barus membeberkan alasan mengapa partainya memilih calonkan Anies Baswedan ketimbang kadernya sendiri.
Baca Juga: Sindir Anies Kena Sindrom Thanos, Ini Profil Jubir PKB Dita Martamin
Bagi NasDem, memberi kesempatan untuk anak bangsa adalah cara berpolitik yang lebih modern.
"Inilah bedanya partai modern dan ekslusif. Ketika kita memberi ruang kepada orang yang bukan petugas partai, anak muda yang tidak pernah berpartai kemudian bisa dicalonkan menjadi pemimpin baik itu DPR, DPRD, Walikota, Bupati, lebih baik mencari dari lingkaran kecil itu," jelasnya.
"Saya kira kita memberikan kesempatan buat anak bangsa untuk maju mendapat kesempatan," sambungnya.
Menurut Bestari, Anies Baswedan jauh lebih pemberani dicalonkan dan mencalonkan sebagai bakal calon presiden ketimbang PDIP yang masih berdiam diri.
"Ini pemberani betul pak, saking beraninya sekarang saja sudah dicalonkan dia berani, PDIP enggak berani-berani mencalonkan siapa pun," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
'Si Paling Benar', Anies Dibilang Kena Sindrom Thanos, Diskakmat Balik Relawan
-
PDIP Pilih Ganjar atau Siap Jadi Oposisi Lagi
-
Pejabat Era Anies Baswedan Dicopoti, Kader Megawati: Pura-pura Dizalimi
-
Nyatakan Siap Maju Capres 2024, Sandiaga Uno: Nanti Parpol yang Tentukan
-
Sandiaga Uno Siap Maju di Pilpres 2024, Posisi Terserah Partai Politik
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung